27 Desember, 2008

menghargai orang lain

Sekilas, judul tersebut mirip-mirip pelajaran Pendidikan Moral Pancasila jaman sd dulu. tapi menurut saya, kalimat tersebut mempunyai seribu makna, yang pada intinya bermuara pada penghormatan kepada hak orang lain, bahwa hak kita di batasi oleh hak orang lain.

Seperti kejadian malem tadi, ketika tetanggaku menyetel radio keras banget, padahal saya sedang ngantuk berat pengen tidur. Silahkan dia nyetel radio..tapi jangan sampai saya mendengar.

Atau kejadian siang ini, ketika saya melewati jalan solo dekat bandara adi sucipto..tercium bau yang paling saya tidak suka.. Bau Durian!!! mencium bau durian, otomatis perut saya seperti di aduk-aduk, kepala saya migrain mendadak dan pandangan saya menjadi kabur, padahal ketika itu saya sedang memacu kendaraan saya. Untuk saya masih bisa mempertahankan kesadaran saya.

Ada beberapa kesalahan fatal para penjual durian tersebut:
1. Silahkan berjualan, tapi jangan di trotoar, karena trotoar adalah hak pejalan kaki
2. Silahkan berjualan, tapi jangan sampai bau durian yang mirip mirip rendaman cucian itu, tercium oleh orang yang anti durian seperti saya. Ini juga berlaku untuk kulit durian yang kadang di buang sembarangan, kalo bisa jangan sampai kulit durian berbau.
3. Silahkan berjualan, tapi sediakan tempat parkir yang layak, sehingga tidak jalan tidak dibuat macet dengan mobil mobil yang berhenti membeli durian.
4. atau kalo mungkin, jualan yang lain aja deeeh..

Sebenarnya khusus point nomer satu berlaku untuk semua model penjual pinggir jalan, tapi karena memang anti durian, kali ini saya hanya menyoroti penjual durian saja.

Oia..saya samasekali tidak membenci anda para penjual durian, tapi saya hanya tidak suka dengan apa yang anda jual.

2 comments:

Anonim mengatakan...

Sekilas, judul tersebut mirip-mirip pelajaran Pendidikan Moral Pancasila jaman sd dulu. tapi menurut saya, kalimat tersebut mempunyai seribu makna, yang pada intinya bermuara pada penghormatan kepada hak orang lain, bahwa hak kita di batasi oleh hak orang lain.

Seperti kejadian malem tadi, ketika tetanggaku menyetel radio keras banget, padahal saya sedang ngantuk berat pengen tidur. Silahkan dia nyetel radio..tapi jangan sampai saya mendengar.

Atau kejadian siang ini, ketika saya melewati jalan solo dekat bandara adi sucipto..tercium bau yang paling saya tidak suka.. Bau Durian!!! mencium bau durian, otomatis perut saya seperti di aduk-aduk, kepala saya migrain mendadak dan pandangan saya menjadi kabur, padahal ketika itu saya sedang memacu kendaraan saya. Untuk saya masih bisa mempertahankan kesadaran saya.

Ada beberapa kesalahan fatal para penjual durian tersebut:
1. Silahkan berjualan, tapi jangan di trotoar, karena trotoar adalah hak pejalan kaki
2. Silahkan berjualan, tapi jangan sampai bau durian yang mirip mirip rendaman cucian itu, tercium oleh orang yang anti durian seperti saya. Ini juga berlaku untuk kulit durian yang kadang di buang sembarangan, kalo bisa jangan sampai kulit durian berbau.
3. Silahkan berjualan, tapi sediakan tempat parkir yang layak, sehingga tidak jalan tidak dibuat macet dengan mobil mobil yang berhenti membeli durian.
4. atau kalo mungkin, jualan yang lain aja deeeh..

Sebenarnya khusus point nomer satu berlaku untuk semua model penjual pinggir jalan, tapi karena memang anti durian, kali ini saya hanya menyoroti penjual durian saja.

Oia..saya samasekali tidak membenci anda para penjual durian, tapi saya hanya tidak suka dengan apa yang anda jual.

Anonim mengatakan...

Sekilas, judul tersebut mirip-mirip pelajaran Pendidikan Moral Pancasila jaman sd dulu. tapi menurut saya, kalimat tersebut mempunyai seribu makna, yang pada intinya bermuara pada penghormatan kepada hak orang lain, bahwa hak kita di batasi oleh hak orang lain.

Seperti kejadian malem tadi, ketika tetanggaku menyetel radio keras banget, padahal saya sedang ngantuk berat pengen tidur. Silahkan dia nyetel radio..tapi jangan sampai saya mendengar.

Atau kejadian siang ini, ketika saya melewati jalan solo dekat bandara adi sucipto..tercium bau yang paling saya tidak suka.. Bau Durian!!! mencium bau durian, otomatis perut saya seperti di aduk-aduk, kepala saya migrain mendadak dan pandangan saya menjadi kabur, padahal ketika itu saya sedang memacu kendaraan saya. Untuk saya masih bisa mempertahankan kesadaran saya.

Ada beberapa kesalahan fatal para penjual durian tersebut:
1. Silahkan berjualan, tapi jangan di trotoar, karena trotoar adalah hak pejalan kaki
2. Silahkan berjualan, tapi jangan sampai bau durian yang mirip mirip rendaman cucian itu, tercium oleh orang yang anti durian seperti saya. Ini juga berlaku untuk kulit durian yang kadang di buang sembarangan, kalo bisa jangan sampai kulit durian berbau.
3. Silahkan berjualan, tapi sediakan tempat parkir yang layak, sehingga tidak jalan tidak dibuat macet dengan mobil mobil yang berhenti membeli durian.
4. atau kalo mungkin, jualan yang lain aja deeeh..

Sebenarnya khusus point nomer satu berlaku untuk semua model penjual pinggir jalan, tapi karena memang anti durian, kali ini saya hanya menyoroti penjual durian saja.

Oia..saya samasekali tidak membenci anda para penjual durian, tapi saya hanya tidak suka dengan apa yang anda jual.