19 Januari, 2010

Jangan melawan harmoni

Sekali kali, sempatkanlah keluar rumah di waktu pagi, sebelum matahari memancarkan sinar pertamanya. Perhatikanlah kondisi alam semesta ini.

Ya.. waktu pagi adalah waktu dimulainya segala aktifitas. Lihatlah burung blekok yang mulai keluar sarang untuk kembali berburu lahan yang penuh precil. Emprit mulai keluar dari sarang dan bertengger di sela sela batang padi yang masih berembun, Burung prenjak dan ciblek mulai ribut, mencari makanan sekalian berkicau riangi menarik lawan jenisnya. Rendeng (daun kacang), manding, putri malu, kelor.. mulai memekarkan daun daunnya setelah semalaman menguncup menahan dingin. Dan percaya atau tidak, waktu tersebut adalah waktu dimana ikan-ikan dalam kondisi paling lapar, sehingga sangat mudah memancing ikan di waktu pagi, sebelum matahari terbit. , kecuali beberapa binatang malam yang justru sedang masuk kesarangnya kembali dan itupun memiliki fungsi tersendiri sebagai penjaga keseimbangan ekosistem.

Ya..adalah sunnatullah ketika pagi adalah waktu dimulainya segala aktifitas makhluk di bumi ini . Oleh karena itu, tidur diwaktu - waktu ini selalu dianggap sebagai simbol kemalasan dan kelemahan. Saya mengecualikan manusia manusia hebat yang memang memiliki fungsi spesial dan kemampuan lebih untuk terjaga dimalam hari seperti sopir angkutan malam, satpam dan pekerjaan hebat lainnya yang menuntut terjaga di malam hari.

Tidur sesudah subuh, selalu dianggap tercela karena secara naluriah dianggap melawan harmoni alam semesta.

Tapi entah mengapa, tidur diwaktu waktu ini selalu terasa sangat nikmat, tetapi memiliki effek berupa rasa malas luar biasa, dan jauh dari rasa segar dibadan. Mungkin itulah ujian.