30 Desember, 2008

Ternyata Semen Itu Betina

Baru saja, saya ikut kerja bakti ngecor plat atap untuk tempat wudhu di masjid AL Ikhlas, masjid tercinta di dusun trini. Pekerjaan ngecor yang merupakan pekerjaan pokok paling penting sekaligus paling berat itu terasa enteng, karena dikerjakan bersama-sama, warga laki-laki tua muda dari tiga RT bahu membahu, bekerja sama tanpa banyak mengeluh, walaupun di tengah pekerjaan hujan turun cukup lebat.

Selain itu rasa capek seperti tidak terasa, karena pekerjaan diselingi canda tawa khas ndeso yang kadang - kadang berlevel tinggi seperti ucapan mas Agung yang lantang berkata "ben semangat, ayo dibayangke ngecor ndase jos bus"(biar semangat, ayo kita bayangkan sedang ngecor kepalanya george bush). Gerr.... semua tertawa... atau bahkan canda keterlaluan, seperti menumpahkan seember campuran beton ke kaki temannya hahahhahha....gayeng tenan!!!

Konsumsi sederhana juga terasa sangat nikamt, bakwan jagung yang masih hangat, galundeng dan menu penutup mie instan, seolah olah mengembalikan tenaga yang terkuras.

Setelah pekerjaan selesai, semua orang mempunyai penampilan yang hampir sama..gluprut..kedinginan , dan kotor berlepotan semen di wajah, tangan kaki dan kepala. Baju dan celana seperti di batik cipratan semen. Tapi dari wajah wajah semua orang seolah olah terpancar perasaan bahagia tak terkira.

Sampai rumah, saya menyiapkan air hangat untuk mandi dan membersihkan badan.

yang saya heran, ternyata bukan hanya wajah, tangan dan kaki saya yang terkena adukan beton, tapi juga termasuk selangkangan saya..saya tidak habis pikir..kenapa bagian paling privasi itu sampai terkena semen??

kesimpulan hanya satu..ternyata semen itu betina

29 Desember, 2008

EMANG GUE PIKIRIIIIIIIIIIIIIIIIIIN!!!!!!!!!!!!!

Mikir gue sendiri aja gak kelar – kelar!!!

Menjelang tahun baru Islam, umat Islam berduka. Rezim Zionis Israel hari ini, Sabtu (27/12) melakukan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.

Ngapain mikir kayak gitu???

Rezim penjajah itu mengerahkan pesawat-pesawat tempur jenis F-16 dan helikopter-helikopter Apache-nya dan membantai warga Gaza yang sudah tak berdaya setelah selama setahun lebih diblokade oleh Israel.

Ngapain mikir kayak gitu???

Laporan Press TV menyebutkan, akibat serangan brutal itu, dalam waktu singkat 180 warga Palestina di Gaza gugur syahid dan 800 orang lainnya luka-luka. Dan, jumlah yang syahid dan luka akan terus bertambah.

Ngapain mikir kayak gitu???


Cuplikan tayangan televisi memperlihatkan jenazah para korban yang terdiri dari anak-anak, laki-laki dan perempuan bergelimpangan di jalan-jalan Gaza. Radio Hamas melaporkan, diantara korban yang gugur adalah kepala polisi Gaza, Tawfiq Jabber.

Ngapain mikir kayak gitu??

Pesawat-pesawat tempur dan helikopter Israel sedikitnya melakukan serangan sebanyak 30 kali secara simultan dengan target sekitar 30 tempat di kota Gaza, yang diklaim Israel sebagai basis Hamas. Selain serangan udara, tank-tank Israel juga mendekati wilayah Jalur Gaza.

Ngapain mikir kayak gitu???

Tak peduli rakyat Palestina menjadi korban, otoritas Zionis Israel menyatakan akan terus melakukan serangan Gaza. Juru bicara militer Israel Avi Benayahu mengatakan bahwa serangan hari ini baru awal dari operasi militer ke Gaza, yang merupakan keputusan dari para menteri pertahanan dan keamanan Israel.

Ngapain kita susah susah mikirin kayak gitu??? Mikir diri sendiri aja susah!!!

Tapi, nurani saya berontak, perasaan sedih dan marah menyeruak begitu saja tanpa bisa saya kendalikan ... sampai mata ini berair.

Ya..memang tidak ada gunanya.... tapi air mata ini tak bisa berhenti mengalir, turut merasakan perihnya lukamu, dan betapa lapar melilit perutmu, betapa sedihnya kehilangan orang – orang tercinta….tersusun do’a untuk saudaraku kaum muslimin di palestina….Semoga Allah menguatkan kalian dan memberikan kekuatan kepada kalian…. Maafkan aku yang tiada daya…semoga Allah mengampuni ketidak mampuanku berbuat apa apa.

SUMBER BERITA www.eramuslim.com

27 Desember, 2008

menghargai orang lain

Sekilas, judul tersebut mirip-mirip pelajaran Pendidikan Moral Pancasila jaman sd dulu. tapi menurut saya, kalimat tersebut mempunyai seribu makna, yang pada intinya bermuara pada penghormatan kepada hak orang lain, bahwa hak kita di batasi oleh hak orang lain.

Seperti kejadian malem tadi, ketika tetanggaku menyetel radio keras banget, padahal saya sedang ngantuk berat pengen tidur. Silahkan dia nyetel radio..tapi jangan sampai saya mendengar.

Atau kejadian siang ini, ketika saya melewati jalan solo dekat bandara adi sucipto..tercium bau yang paling saya tidak suka.. Bau Durian!!! mencium bau durian, otomatis perut saya seperti di aduk-aduk, kepala saya migrain mendadak dan pandangan saya menjadi kabur, padahal ketika itu saya sedang memacu kendaraan saya. Untuk saya masih bisa mempertahankan kesadaran saya.

Ada beberapa kesalahan fatal para penjual durian tersebut:
1. Silahkan berjualan, tapi jangan di trotoar, karena trotoar adalah hak pejalan kaki
2. Silahkan berjualan, tapi jangan sampai bau durian yang mirip mirip rendaman cucian itu, tercium oleh orang yang anti durian seperti saya. Ini juga berlaku untuk kulit durian yang kadang di buang sembarangan, kalo bisa jangan sampai kulit durian berbau.
3. Silahkan berjualan, tapi sediakan tempat parkir yang layak, sehingga tidak jalan tidak dibuat macet dengan mobil mobil yang berhenti membeli durian.
4. atau kalo mungkin, jualan yang lain aja deeeh..

Sebenarnya khusus point nomer satu berlaku untuk semua model penjual pinggir jalan, tapi karena memang anti durian, kali ini saya hanya menyoroti penjual durian saja.

Oia..saya samasekali tidak membenci anda para penjual durian, tapi saya hanya tidak suka dengan apa yang anda jual.

18 Desember, 2008

buah-buahan

kalo mbak ini mengaku jijik dengan salak,walaupun tidak bisa memberikan alasan yang ilmiah, saya pribadi paling gak seneng sama yang namanya duren.

Saya cukup punya banyak alasan logis untuk tidak menyukai buah duren.

1. Harganya mahal
ini sebenarnya yang menjadi alasan utama. Sebuah duren besar harganya bisa mencapai 40 ribu. Coba kalo dialokasikan untuk nempur alias beli beras, bisa buat makan seminggu lebih.
2. Daging buahnya sedikit
Sebuah duren dengan berat 3 Kg, saya yakin yang bisa dimakan tidak lebih dari setengah kilogram. Dengan catatan saya tidak memasukkan berat ponggenya (pongge adalah sebutan biji duren dalam basa jawa mataraman)
3. Baunya menyengat
Banyak yang bilang duren baunya nikmat, tapi entah..saya pribadi cenderung menganggap bau duren mirip-mirip rendaman cucian yang sudah 3 hari gak di cuci.
4. Bagi yang tidak kuat bisa mabuk
Makan duren, bagi sebagian orang bisa memabukkan, beberapa kali saya menemui orang yang teler akibat makan duren.
5. Bau mulut
Setelah makan duren, sang pemakan menjadi sangat berbau mulutnya. Ini mengakibatkan putusnya hubungan silaturahmi dengan orang yang anti duren seperti saya.

Jadi saya sarankan, mending uang yang buat beli duren, dibelikan beras, bisa untuk persediaan makanan. atau buah yang lain misalnya mangga. Dijamin lebih bergizi. Atau dibelikan Pepaya, dijamin terlepas dari kesulitan buang air besar.

16 Desember, 2008

sinkronisasi cara berpikir

tadi sore, ponakanku yang lucu dan mulai nakal, usia usia play group, "membuang" beras cukup banyak (kalo cuman 2 kilo ada) ke saluran irigasi sebelah rumah. Yach, desa tempat tinggalku saat ini memang cukup ndeso, desa trini tercinta yang masih cukup banyak sawah terhampar.

kembali ke tema semula kekkekke, ketika ketahuan ibunya a.k.a mbakyuku, ponakanku tersebut langsung dimarahin dan di tarik masuk rumah. Berbagai nasihat berbusa busa keluar dari mulut mbakku. Nasihat tentang sayang makanan, tentang bersyukur, tentang empati orang lain yang susah makan...dan saya yakin, anak sekecil itu (iwan fals mode ON) tak akan paham dengan nasihat-nasihat "berat" seperti itu. Dan akhirnya, ponakanku cuman bisa menangis karena permainan mengasyikkannya di interupsi secara kasar.

Habis maghrib, saya coba bertanya sama ponakanku tadi

parto: "dik, kok tadi nangis kenapa?"
ponakan: "dimarahi umi, karena masukin beras ke parit"
parto: "lah..kok beras di buang ke parit kenapa?"
ponakan: "enggak tak buang om...di parit kan banyak katak kecil dan kecebongnya..kasihan gak ada yang ngasih makan.. nanti bisa mati kelaparan.."

Nb: dialog berlangsung dalam bahasa jawa

deg!!! jawaban polos membuat saya tersentak. asli tersentak!!. Ternyata yang dilakukan ponakanku bukan bermaksud "membuang makanan", tapi "memberi makan" katak kecil dan kecebong yang menghuni saluran tersebut. kalo yang ini cebong yang benar-benar cebong, dan bukan cebong yang ini kekekke..piss mbak....

penjelasan yang terdengar masih agak cedal tersebut membuat saya sadar, bahwa pola pikir anak anak yang polos, sangat jauh berbeda dengan cara berpikir kita. Harusnya kita yang menyesuaikan pola pikir kita dengan anak-anak yang polos tanpa dosa tersebut, bukan memaksa anak-anak polos tersebut menelan paksa logika-logika berat yang bukan porsi anak-anak. Bukan begitu anak-anak????

15 Desember, 2008

Rupo oh Rupo

pada suatu ketika, helm saya ada yang naksir sehingga lenyap tanpa bekas di parkiran universitas janabadra yogya. Yach, karena saya menganut paham safety riding dan berkeyakinan bahwa helm bukanlah assesoris semata untuk menakut-nakuti polisi, saya meluncur ke daerah bumijo untuk membeli helm standar.

masuk ke kios yang cukup sumpek, mata saya tertarik pada deretan helm di rak agak atas, tanpa basa basi saya memanggil yang jaga kios tersebut, terjadilah dialog

Parto: "mbak, helm kae (menunjuk rak atas) regane piro? (mbak, helm itu harganya berapa?"

mbak ayune: "mas, sing ning dhuwur kui regane larang, mending sing ning ngisor wae murah" (mas, yang sebelah atas harganya mahal, mending yang bawah aja, murah..)"


mendengar jawaban mbak cantik penjaga kios tadi, sepontan saya berkata agak "sedikit" keras... kalo tidak salah ucapan saya seperti ini "mbak... celukno sing due kios iki..kiose tak tuku kabeh" (mbak, tolong panggilkan yang punya kios ini, kiosnya saya beli semua). dan kemudian saya ngeloyor pergi begitu saja. Sampai pintu keluar, saya berbalik lagi dan berkata "mbak..nek kowe kui di dol, paling kowe melu tak tuku" (mbak, kalo kamu dijual, mungkin ikut saya beli). terus terang saya cukup tersinggung. hehehhe... dan akhirnya saya tidak jadi beli di kios tersebut, dan memilih membeli di kios sebelahnya.

Sampai rumah, saya teringat kejadian di kios tadi, dan otomatis juga kemudian saya melihat diri saya di cermin. terpampanglah sosok agak tembem, dengan kulit hitam (kebanyakan berjemur nungguin jembatan), rambut awut awutan, keringat meleleh dan juga gigi besar kuning-kuning. dan akhirnya saya sadar...memang dari tampang saja, memang seperti tidak ada bakat jadi orang kaya.

akhirnya saya maklum dengan ucapan mbak tadi yang mungkin bermaksud baik. Dan untuk mbak penjaga kios yang mungkin membaca tulisan ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas ucapan saya yang kasar.

14 Desember, 2008

met rabi (mas rizki)

Seorang teman di semarang, yang baru pertama kali ketemu, siang tadi baru saja melangsungkan pernikahannya yang pertama. Mas Buwono Rizki, yang saya kenal secara tidak sengaja dalam konfren ym liar di siang bolong.

Sebenarnya saya cukup malu dengan beliau, berhubung pas konpren itu, omongannya saya cukup ra nggenah, padahal setelah kenal cukup akrab, beliau ternyata seorang ustadz...minimal ustadz untuk istri dan anak anaknya kelak.

kali ini saya pribadi mengucapkan "barakallahu laka, wa barakallahu 'alaika, wajama'a baina kuma fi khair"

saya yakin sekali, malem ini mas rizki belum tidur walaupun tidak online di ym, mungkin baru "dakon" sama istri resminya, atau mungkin baru "ngetap oli" kekekkekke...

selamat datang dihutan belantara mas...hutan belantara dalam arti konotatif maupun denotatif kekkekeke

11 Desember, 2008

Netonmu opo??

Suatu saat, dikala hujan rintik rintik. Udara malam seolah membekukan tulang belulang. Saya malam itu kejatah ronda. Sebagai warga negara yang baik, ronda memang suatu kewajiban untuk menjaga lingkungan kita agar bebas dari penjahat-penjahat berwatak jahat. (padahal jam 12 malem udah bubar, jam segitu maling-maling baru pada dandan mau berangkat kerja)

Ronda memang momen menyenangkan, pos ronda mesti rame, do dolanan gaple, ono kopi panas gorengan tahu tempe.

Obrolan malam itu berlangsung seru, mulai dari obrolan metodologi ternak sapi yang efektif, extreme kuliner (sate bekicot), krisis global, sampai obrolan tentang harga bbm kita yang ternyata lebih tinggi dari harga minyak dunia.

tersebutlah..seorang tetanggaku. bernama lek wandi. Lek wandi sudah cukup umur (hampir 40 tahun), masih menganggur, kerjaannya klontang-klantung gak jelas dan belum menikah. Terjadilah dialog yang asli lucu sekaligus menyakitkan. Dialog antara pak narko dan lek wandi

Pak Narko : "ndi, koe ki netone opo?"
Lek Wandi : "netonku jemuah pahing pak, ha piye je?"
Pak Narko : "nah..nek netonmu jemuah pahing, kowe ki cocoke cen klontang klantung ora kerjo ngunu kui, ra due bojo tekane mati..wis..kui sing paling cocok kanggo kowe"
Lek Wandi : "wuuaaasyuuuu"

Gerrrr...seisi cakruk terpingkal pingkal. Sedangkan saya...melihat ekspresi lek Wandi yang hatinya hancur berkeping-keping, hanya tersenyum kecut, membayangkan betapa sakitnya hati lek wandi.

Guyonan kadang-kadang memang menyakitkan...

10 November, 2008

Bunder Banget Dadi Seser



Saya pernah mendengar, dalam suatu ujian masuk ke sebuah perusahaan, seorang calon karyawan di minta untuk memilih satu diantara bentuk persegi dan bentuk bulat. Entah apa maksudnya, mungkin dari pilihan calon karyawan tersebut, bisa berarti banyak hal bagi Psikolog yang men-tes nya. Tapi entahlah..saya kurang begitu paham apa yang di maksud.

Tetapi kalau seandainya saya yang disuruh memilih, tanpa berpikir panjang saya akan memilih yang bulat. Mau tau alasan saya?? Kalau anda pengen tahu, silahkan teruskan membaca tulisan ini wekekekeke

Bentuk bulat menurut saya merupakan bentuk yang paling sempurna diseluruh jagat raya ini. Bulat menunjukkan konsistensi sekaligus menyimpan misteri.

Kalau anda membangun sebuah gedung yang tinggi, bentuk kolom bulat merupakan bentuk paling sempurna, karena bentuk tersebut mempunya kemampuan menerima tiga gaya pokok sekaligus (momen, geser dan aksial) sama rata ke semua arah. Momen Inersia bentuk bulat mempunyai nilai yang sama ke semua arah, dari sumbu manapun anda meninjau. Hal ini berbeda dengan bentuk-bentuk yang lain.

Kalau anda perhatikan, hampir semua struktur yang diciptakan oleh Allah SWT mempunya bentuk dasar bulat ini. Coba anda perhatikan matahari, planet-planet, bulan, bintang, susunan ion, pohon bambu, pohon pisang, pohon jati dan pohon-pohon yang lain, mempunyai bentuk dasar bulat. Saya sendiri yakin, kalo misalnya pohon bambu berbentuk kotak, pasti tidak akan bisa mencapai ketinggian maksimal.

Selain konsistensi, bulat juga menyimpan misteri. Mungkin anda pernah mendengar rumus luas lingkaran A = π x r². Nilai π untuk pendekatan diambil sebesar 3.14. Tapi tahukan anda? Sampai saat ini, belum ada seorang ahli matematika manapun yang bisa menemukan berapa nilai π sesungguhnya. Ini berarti, semua perhitungan matematis tentang bentuk bulat (luas lingkaran, volume bola, luas permukaan bola,keliling lingkaran), tidak ada yang tepat seratus persen di seluruh dunia ini. Mungkin yang tahu berapa nilai π yang pasti hanya Allah SWT.

Manusia terbaik adalah manusia yang bulat (bukan badannya lho..), adil, proporsional, obyektif, konsisten, tetapi tetap meyakini hal hal misterius yang merupakan ketentuan dari Allah swt.

Sudah bulatkah kita?

09 November, 2008

Melati Untuk Marvel

Ketika itu, hujan agak deras, jadi saya tidak pergi kemana-mana, cukup di rumah saja, leyeh-leyeh, minum segelas kopi panas dan ngobrol dengan istri tercinta sambil menonton TV yang secara paksa di pinjamkan oleh mbak saya (karena saya gak punya tv dan tv mbak saya sudah memenuhi rumah mereka). Waktu itu anak saya sudah tidur nyenyak.

Nah, kebetulan waktu itu saya menonton sinetron yang diputar di SCTV berjudul “Melati untuk Marvel”. Entah bagaimana malam itu saya bersedia menonton sinetron, mungkin karena hawa dingin, jadi males pencet-pencet channel, cukup selimutan dan menonton stasiun yang terpasang ketika saya menyalakan TV (TV pinjaman itu tidak ada remote-nya).

Dalam sinetron tersebut, diceritakan seorang wanita cantik bernama Melati yang sudah mempunyai pacar, seorang pemuda kaya bernama Adit. Tetapi si Adit sangat sibuk menjalankan perusahaan raksasa nya di luar negeri, jadi mereka berdua jarang ketemu. Nah..di Melati ini punya anak buah (Melati juga seorang pimpinan Perusahaan), namanya Marvel, seorang pemuda kocak yang cukup mandiri, tapi tidak begitu kaya. Singkatnya, ada bibit – bibit cinta antara si Melati dan Marvel ini.

Nah..dalam episode yang kebetulan saya tonton itu, suatu pagi, ada berkas penting berisi data-data client dan data barang yang harus dikirim. Berkas tersebut karena kecerobohan Melati, ikut dibuang ke tempat sampah oleh Office Boy. Ketika ke kantor, Melati bingung setengah mati karena berkas tersebut hilang. Kemudian, dengan meminta tolong si Marvell, mereka berdua mengaduk-aduk tong sampah mencari berkas tersebut.

Ketika akhirnya Berkas tersebut ditemukan oleh Marvell, walaupun sudah dalam keadaan lecek, Melati seneng bukan main sampai memeluk Marvel erat, karena data-data kemana barang harus dikirim ketemu dan pekerjaan selanjutnya akan semakin lancar. Dan akhirnya, bibit – bibit cinta diantara mereka semakin tumbuh subur. Romantis banget….

Yang saya tidak habis pikir, kenapa si Melati dan si Marvel harus bersusah payah mengaduk-aduk tong sampah?? Kenapa tidak di print ulang saja?? Atau jangan-jangan, Melati tidak paham windows explorer, atau mungkin Melati kalau meng-save file, langsung di my documents yang belum di pindah ke partisi data, dan drive C di deepfreeze?? Ah….. sepanjang sinetron berlangsung, saya terus memikirkan perilaku tokoh sinetron tersebut..kok kliatannya tampang ok, tapi otaknya kosong???

Kemudian, dalam sinetron tersebut, semua tokoh mempunyai karakter yang hampir sama, kaya, muda, cantik/ganteng..wuiiih..bener-bener dunia impian. Padahal apa perkerjaan mereka tidak jelas diceritakan. Pekerjaan para tokoh dalam sinetron tersebut berkisar dari kafe, restoran, kantor…begituuuu terus. Dan juga pekerjaan utama mereka sepertinya kalau tidak pacaran, ya selingkuh. Saya juga tidak habis pikir, orang-orang yang muda, ganteng/cantik, dengan pekerjaan pokok pacaran dan makan-makan, bisa sesukses itu. Bagaimana caranya ya?? Ada yang bisa bantu saya?

05 November, 2008

Dengan Ringan Nama Tuhan Dipermainkan

gerakan syahwat merdeka bagian ke tiga (habis)

Di tahun 1971-1972, ketika saya jadi penyair tamu di Iowa Writing Program, Universitas Iowa, di benua itu sedang heboh-hebohnya gelombang gerakan perempuan. Kini, 34-an tahun kemudian, arus riaknya sampai ke Indonesia. Kaum feminis Amerika waktu itu sedang gencar-gencarnya mengumumkan pembebasan kaum perempuan, terutama
liberasi kopulasi, kebebasan berkelamin, di koran, majalah, buku dan televisi.

Menyaksikan penampilan para maling hak penggunaan alat kelamin orang lain itu di layar kaca, yang cengengesan dan mringas-mringis seperti Gloria Steinem dan semacamnya, banyak orang mual dan jijik karenanya. Mereka tidak peduli terhadap epidemi penyakit kelamin HIV-AIDS yang meruyak menyebar seantero Amerika Serikat waktu itu, menimpa baik orang laki-laki maupun perempuan, hetero dan homoseksual, akibat kebebasan yang bablas itu.

Di setasiun kereta api bawah tanah New York, seorang laki-laki korban HIV-AIDS menadahkan topi mengemis. Belum pernah saya melihat kerangka manusia berbalut kulit tanpa daging dan lemak sekurus dia itu. Sinar matanya kosong, suaranya parau. Kematian banyak anggota kelompok ini, terutama di kalangan seniman di tahun 1970-an, tulis seorang esais, bagaikan kematian di medan perang Vietnam. Sebuah orkestra simfoni di New York, anggota-anggotanya bergiliran mati saban minggu karena kejangkitan HIV-AIDS dan narkoba, akibat kebebasan bablas itu. Para pembebas kaum perempuan itu tak acuh pada bencana menimpa bangsa karena asyik mendandani penampilan selebriti diri sendiri. Saya sangat heran. Sungguh memuakkan.

Kalimat bersayap mereka adalah, "This is my body. I'll do whatever I like with my body." "Ini tubuhku. Aku akan lakukan apa saja yang aku suka dengan tubuhku ini." Congkaknya luar biasa, seolah-olah tubuh mereka itu ciptaan mereka sendiri, padahal tubuh itu pinjaman kredit mencicil dari Tuhan, Cuma satu tingkat di atas sepeda motor Jepang dan Cina yang diobral di iklan koran-koran.

Mereka tak ada urusan dengan Maha Produser Tubuh itu. Penganjur masyarakat permissif di mana pun juga, tidak suka Tuhan dilibatkan dalam urusan. Percuma bicara tentang moral dengan mereka. Dengan ringan nama Tuhan dipermainkan dalam karya. Situasi kita kini merupakan riak-riak gelombang dari jauh itu, dari abad 20 ke awal abad 21 ini, advokatornya dengan semangat dan stamina mirip anak-anak remaja bertopi beisbol yang selalu meniru membeo apa saja yang berasal dari Amerika Utara itu.

Penutup

Ciri kolektif seluruh komponen Gerakan Syahwat Merdeka ini adalah budaya malu yang telah kikis nyaris habis dari susunan syaraf pusat,dan rohani mereka, dan tak adanya lagi penghormatan terhadap hak penggunaan kelamin orang lain yang disabet-dicopet- dikorupsi dengan entengnya. Tanpa memiliki hak penggunaan kelamin orang lain, maka sesungguhnya Gerakan Syahwat Merdeka adalah maling dan garong genitalia, berserikat engan alkohol, nikotin dan narkoba, menjadi perantara kejahatan, mencecerkan HIV- IDS, prostitusi dan aborsi, bersuluh bulan dan matahari.

30 Oktober, 2008

Akibat sosial yang tak pernah terpikirkan

*gerakan syahwat merdeka bagian ke dua

Semua rangkaian musibah sosial ini tidak pernah difikirkan oleh penulis cerpen-puisi- novelis erotis yang umumnya asyik berdandan dengan dirinya sendiri, mabuk posisi selebriti, ke sana disanjung ke sini dipuji, tidak pernah bersedia merenungkan akibat yang mungkin ditimbulkan oleh tulisannya. Sejumlah cerpen dan novel pasca reformasi sudah dikatakan orang mendekati VCD/DVD porno tertulis. Maukah mereka
membayangkan, bahwa sesudah sebuah cerpen atau novel dengan rangsangan syahwat terbit, maka beberapa ratus atau ribu pembaca yang terangsang itu akan mencontoh melakukan apa yang disebutkan dalam alinea-alinea di atas tadi, dengan segala rentetan kemungkinan yang bisa terjadiselanjutnya?

Destruksi sosial yang dilakukan penulis cerpen-novel syahwat itu, beradik-kakak dengan destruksi yang dilakukan produsen-pengedar- pembajak- pengecer VCD/DVD porno, beredar (diperkirakan) sebanyak 20 juta keping, yang telah meruyak di masyarakat kita, masyarakat konsumen pornografi terbesar dan termurah di dunia. Dulu harganya
Rp30.000 sekeping, kini Rp3.000, sama murahnya dengan 3 batang rokok kretek. Mengisap rokok kretek 15 menit sama biayanya dengan memiliki dan menonton sekeping VCD/DVD syahwat sepanjang 6o menit itu. Bersama dengan produsen alkohol, narkoba dan nikotin, mereka tidak sadar telah menjadi unsur penting pengukuhan masyarakat permissif-addiktif serba-boleh- apa-saja-genjot, yang dengan bersemangat melabrak apa
yang mereka anggap tabu selama ini, berpartisipasi meluluh-lantakkan moralitas anak bangsa.

26 Oktober, 2008

Menguji Rasa Malu Diri Sendiri (gerakan syahwat merdeka seri1)

Tulisan ini saya ambil dari sebagian pidato kebudayaan taufik ismail yang berjudul BUDIDAYA MALU DIKIKIS HABIS GERAKAN SYAHWAT MERDEKA. karena panjangnya tulisan beliau, saya kutip sebagian sebagian yang sangat terasa di hati saya :D

Menguji rasa malu diri sendiri

Seorang pengarang muda meminta pendapat saya tentang cerita pendeknya yang dimuat di sebuah media. Dia berkata, "Kalau cerpen saya itu dianggap pornografis, wah, sedihlah saya." Saya waktu itu belum sempat membacanya. Tapi saya kirimkan padanya pendapat saya mengenai pornografi. Begini.

Misalkan saya menulis sebuah cerpen. Saya akan mentes, menguji karya saya itu lewat dua tahap. Pertama, bila tokoh-tokoh di dalam karya saya itu saya ganti dengan ayah, ibu, mertua, isteri, anak, kakak atau adik saya; lalu kedua, karya itu saya bacakan di depan ayah, ibu, mertua, isteri, anak, kakak, adik, siswa di kelas sekolah, anggota pengajian masjid, jamaah gereja; kemudian saya tidak merasa malu,
tiada dipermalukan, tak canggung, tak risi, tak muak dan tidak jijik karenanya, maka karya saya itu bukan karya pornografi.

Tapi kalau ketika saya membacakannya di depan orang-orang itu saya merasa malu, dipermalukan, tak patut, tak pantas, canggung, risi, muak dan jijik, maka karya saya itu pornografis.

Hal ini berlaku pula bila karya itu bukan karya saya, ketika saya menilai karya orang lain. Sebaliknya dipakai tolok ukur yang sama juga, yaitu bila orang lain menilai karya saya. Setiap pembaca bisa melakukan tes tersebut dengan cara yang serupa.

Pendekatan saya adalah pengujian rasa malu itu. Rasa malu itu yang kini luntur dalam warna tekstil kehidupan bangsa kita, dalam terlalu banyak hal.

Sebuah majalah mesum dunia dengan selaput artistik, Playboy, menumpang taufan reformasi dan gelombang liberalisme akhirnya terbit juga di Indonesia. Majalah ini diam-diam jadi tempat pelatihan awal onani pembaca Amerika, dan kini, beberapa puluh tahun kemudian, dikalahkan internet, sehingga jadilah publik pembaca Playboy dan publik langganan situs porno internet Amerika masturbator terbesar di dunia. Majalah
pabrik pengeruk keuntungan dari kulit tubuh perempuan ini, mencoba menjajakan bentuk eksploitasi kaum Hawa di negeri kita yang pangsa pasarnya luarbiasa besar ini. Bila mereka berhasil, maka bakal berderet antri masuk lagi majalah anti-tekstil di tubuh perempuan dan fundamentalis- syahwat-merdeka seperti Penthouse, Hustler, Celebrity
Skin, Cheri, Swank, Velvet, Cherry Pop, XXX Teens dan seterusnya.

Untuk mengukur sendiri rasa malu penerbit dan redaktur Playboy Indonesia, saya sarankan kepada mereka melakukan sebuah percobaan, yaitu mengganti model 4/5 telanjang majalah itu dengan ibu kandung, ibu mertua, kakak, adik, isteri dan anak perempuan mereka sendiri. Saran ini belum berlaku sekarang, tapi kelak suatu hari ketika Playboy Indonesia keluar perilaku aslinya dalam masalah ketelanjangan model
yang dipotret. Sekarang mereka masih malu-malu kucing. Sesudah dibuat dalam edisi dummy, promosikan foto-foto itu itu di 10 saluran televisi dan 25 suratkabar. Bagaimana? Berani? Malu atau tidak?

Pendekatan lain yang dapat dipakai juga adalah menduga-memperkirakan-mengingat akibat yang mungkin terjadi sesudah orang membaca karya pornografis itu. Sesudah seseorang membaca, katakan cerpen yang memberi sugesti secara samar-samar terjadinya hubungan kelamin, apalagi kalau dengan jelas mendeskripsikan adegannya, apakah dengan
kata-kata indah yang dianggap sastrawi atau kalimat-kalimat brutal, maka pembaca akan terangsang. Sesudah terangsang yang paling penakut akan onani dan yang paling nekat akan memperkosa. Memperkosa perempuan dewasa tidak mudah, karena itu anak kecil jadi sasaran. Perkosaanbanyak terjadi terhadap anak-anak kecil masih bau susu bubuk belum haid yang di rumah sendirian karena papi-mami pergi kerja, pembantu
pergi ke pasar, jam 9-10 pagi.

Anak-anak tanggung pemerkosa itu, ketika diinterogasi dan ditanya kenapa, umumnya bilang karena sesudah menonton VCD porno mereka terangsang ingin mencoba sendiri. Merayu orang dewasa takut, mendekati perempuan-bayaran tidak ada uang. Kalau diteliti lebih jauh kasus yang sangat banyak ini (peneliti yang rajin akan bisa mendapat S-3 lewat tumpukan guntingan koran), mungkin saja anak itu juga pernah membaca cerita pendek, puisi, novel atau komik cabul.

Akibat selanjutnya, merebak-meluaslah aborsi, prostitusi, penularan penyakit kelamin gonorrhoea, syphilis, HIV-AIDS, yang meruyak di kota-kota besar Indonesia berbarengan dengan akibat penggunaan alkohol dan narkoba yang tak kalah destruktifnya.

04 Oktober, 2008

Rumah Kecil Tsa

Cerpen ini begitu menarik, benar-benar indah, saking indahnya, saya sampai lupa dimana dulu saya mengambilnya. Dalam cerpen ini diceritakan tentang keegoisan orang tua yang kurang memahami psikologis anak. sangat cocok untuk para orang tua, atau siapapun yang sedang belajar menjadi orang tua. Permohonan maaf saya sampaikan kepada pemilik situs yang memuat cerpen ini, karena saya benar-benar lupa. Hanya keinginan kuat agar orang lain merasakan manfaat dari hikmah yang terkandung dalam cerpen ini.

RUMAH KECIL TSA--Haerani
Dikemas 23/12/2004 oleh Editor


Bandung terasa makin panas. Bulan Juni yang penuh dengan sesak dan sesal, menambah-nambah kekhawatiran Bambang saja. Sudah jam 4 sore Tsa belum pulang juga. Aneh. Biasanya ia sudah asyik berdiam di rumah kecilnya. Ya, rumah kecil yang penuh kedamaian, begitu menurutnya.


Pada awalnya itu hanyalah sebuah kandang anak kucing -Gege- yang pernah amat didambakan Tsa. Namun kini sudah diubah menyerupai rumah sungguhan---berpintu dan berjendela. Namun ukurannya hanya cukup untuk Tsa dan manusia seukurannya. Sedangkan Gege sudah terusir karena menurut Tsa dia galak, jorok dan suka mencuri. Padahal kalau dikenang betapa menjengkelkan rengekannya saat Tsa meminta anak kucing itu.
“Aku mau anak kucing kayak Alia dan Tomi, Yah. Tiap hari mereka selalu membicarakan anak kucing. Omonganku tidak pernah diperhatikan lagi karena mereka bilang aku tak punya anak kucing seperti mereka. Padahal aku kan bisa punya anak kucing dan merawatnya dengan baik. Boleh ya?”
Dindingnya terbuat dari papan yang dicat biru muda, sesuai keinginan Tsa. Permukaan pintu dihiasi warna pelangi, sedangkan pada bagian dinding luar Tsa menambahkan gambar gunung dan pohon. Tampak manis dan menarik. Lalu satu hari ia lukis dirinya sendiri di dinding itu. Begitu ditanya ayahnya, ia berkata bahwa yang tinggal di rumah itu hanya dia karena rumah itu kecil dan dia anak kecil.
Bambang kerap diajak mengunjungi rumah kecil itu, seolah mereka tinggal terpisah dan jauh. Tapi memang kenyataannya Tsa lebih sering diam di rumah kecilnya daripada di kamarnya sendiri yang jauh lebih luas dan cerah.
Tsa bisa bersikap ramah dan dewasa ketika menerima tamunya dan dapat pula melayaninya dengan baik. Kalaupun ayahnya sedang sibuk, ia kerap memaksanya bertamu jika sudah cukup lama tak ada orang yang datang ke rumahnya. “Ayo silakan masuk, anggap saja rumah sendiri. Maaf tak ada kursi, duduk di karpet saja, ya.”
Kalimat inilah yang kerap ia ucapkan pada setiap tamunya juga pada ayahnya. “Ups maaf saya lupa, boleh saya keluar dulu sebentar?” Bambang hanya mengangguk, walau tak mengerti apa yang hendak dilakukan anaknya. Ia menunggu dengan badan yang ditekuk.
“Mau minum apa?” Tsa kembali dengan sekeresek makanan dan sebotol air putih. “Di sini semuanya kecil dan sederhana. Tidak ada toples, piring, apalagi kursi. Yang ada hanya buku-buku ini.” Tsa menumpuk buku-bukunya menjadi meja dan meletakkan makanan di atasnya. “Hm..tapi gak apa-apa kan. Apa Ayah merasa nyaman di sini?,” Tsa tersenyum.
Bambang membalas senyum, tapi gundah, cemas, bosan dan rasa geli menyelimuti wajahnya.
Setiap hari Tsa menghabiskan waktunya di rumah kecilnya. Ditemani buku-buku yang ia pinjam dari perpustakaan, teman, guru dan yang ia beli sendiri dari uang jajannya. Tiap minggu ia undang teman-teman sekolahnya. Juga Alia dan Tomi teman bermainnya. Ini ia lakukan untuk membuktikan bahwa rumah itu sangatlah berbeda dengan anggapan teman-temannya itu. Dia ingin menunjukkan rumah itu tidaklah sempit. Sampai-sampai ia suruh semua teman sekolahnya masuk secara bersamaan. Tentu saja teman-temannya saling tergencet, apalagi makin hari buku-buku makin menumpuk di dalamnya.
Ayah Tsa komplain tentang perbuatannya yang nyeleneh. Tsa tetap bersikeras bahwa memang rumah itu amat luas.
“Ayah jangan melihat dari ukurannya saja atuh, coba Ayah rasakan suasana di dalamnya, pasti lebih luas. Makanya aku selalu mengajak Ayah masuk ke dalam. Karena aku ingin Ayah merasakan hal yang sama denganku, begitu juga teman-temanku.”
Akhirnya ia kerap komplain pada dirinya sendiri. Dia benci otak anak itu yang begitu terobsesi oleh rumah papan sialan itu. Kalau saja Gege tidak ia beli, barangkali tak akan pernah ada kandang itu di depan rumahnya. Ya, hanya kandang.
Jam 5 tepat. Kecemasan makin menggelayutinya. Rumah kecil itu masih kosong. Lama-lama ia ia menjadi muak. Kemana Tsa pergi? “Ah..bikin jengkel saja anak itu. Kalau begini terus pekerjaanku bisa terbengkalai.”
Mungkinkah Tsa marah karena aku sering melarangnya diam di rumah itu? Ah dia itu anak yang keras kepala, dan sok tahu, selalu saja ingin menang. Dan dengan gayanya yang sok itu selalu ingin membuktikan segala hal. Heh! Menyedihkan, warisan dari siapa sifat begitu?
Tiba-tiba timbul pikiran kotor di benaknya. Inilah saat tepat menyingkirkan kandang itu. Ya, tentu saja. Ia bergegas mengambil perkakas di gudang belakang. Bagaimanapun kandang itu sudah mengotori otak anakku. Maka tidak salah bila aku menghancurkannya. Lagipula aku bisa membelikannya rumah sungguhan yang mewah dan nyaman. Kampak besar telah dipanggul di pundak yang kekar. Kampak itu diangkat tinggi. Tapi tidak jadi dihantamkan, Bambang merasa miris. Itu harta bagi Tsa.
Perlahan ia masuk ke dalam, badannya ditekuk. Ada buku-buku di sana. Ada juga album foto. Ini baru pertama kali ia lihat. Dengan hati-hati ia pun membukanya. Album itu berisi foto-foto Tsa waktu bayi. Fotonya waktu menggendong Tsa dan foto…Plak!! Bambang segera menutupnya dengan kasar. Dengan beringas ia keluar dan PRAK! PRAK! Rumah kecil Tsa hancur lebur.
Tsa berdiri kaku di pintu gerbang, mulutnya tertutup rapat. Badannya gemetar. Tak ada sepatah kata pun yang terucapkan. Sementara Bambang terus menerus menghantamkan kampak ke rumah kecil Tsa. Harta.
“A-yah, a-yah...” Tsa tumbang, sekujur tubuhnya penuh luka. Ruhnya terbang dan hancur bersama rumah kecilnya.

26 September, 2008

Idul fitri



Ramadhan segera berakhir...berakhir sudah malam malam dengan semarak tilawah, kesejukan air wudhu qiyamul lail, maraknya majelis-majelis ilmu.....

Ya Allah..hamba berdoa kepadaMu, sampaikanlah aku di bulan Ramadhan tahun depan.

saya ucapkan..taqabalallahu minna wa minkum...semoga kita termasuk orang-orang yang kembali...

15 September, 2008

KOMPETISI REGISTRASI



Kompetisi itu begitu menarik. Tetapi mengapa masih ada yang belum mendaftar? Bayangkanlah, suatu ketika anda menjadi panitia lomba lari. Peserta telah mendaftar dan masing – masing mendapatkan nomor punggung dan bertanda dada. Lalu peluit di tiup. Start!! Dan semua berlari. Lalu ada seorang berpakaian rapi. Ia ikut berlari dari start hingga finish. Tanpa mendaftar, tidak ada nomor punggung, tak ada tanda peserta di dada. Dan ia menang! Benar..ia menang!! Lalu meminta hadiah. Adakah anda akan memberi hadiah tersebut??

Ya..terserah anda, tapi mereka yang mendaftar menjadi sulit menerima keputusanmu. Tetapi terserah anda. Sebagaimana dalam kompetisi kehidupan yang berjalan di alur waktu dan terpentas di atas bumi, terserah Sang Maha Penguasa, yang dalam firmanNya telah berkata

“Dan orang-orang kafir, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tapi bila didatanginya, tak ada ia temukan..” (An nuur :39)

Hidup ini kompetisi. Dan Syahadat itulah, yang menegaskan karunia hidayah bagi kita, adalah tanda keikutsertaan yang diberikan Sang Penguasa. Maka adalah manusia bodoh yang harus kita tunjukkan jalan, karena mereka bersemangat berlomba tanpa mendaftar, tanpa tanda Syahadat di dadanya.

Ada juga manusia yang lebih bodoh lagi, adalah kita…..yang kadang-kadang lebih suka duduk berleha-leha di garis start tanpa berlari, padahal kita sudah mendaftar.

Tetapi ada lagi paling bodoh dari yang terbodoh, adalah yang sudah mendaftar, tetapi membatalkan pendaftarannya, dan masih bersikeras untuk ikut berlomba.

Islam adalah iman dan amal shalih. Islam adalah registrasi dan berlari dengan kekuatan penuh!!

Jika engkau telah mendaftar dengan ikrar syahadatmu, berlarilah sekuat tenaga menuju Allah saudaraku. Hingga seperti Musa As dalam larinya, kita akan terengah berkata..”Itulah mereka sedang menyusuli aku. Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbi, agar Engkau ridha kepadaku” (thaha : 84)

11 September, 2008

Sup Kaldu Sayur Lodeh..Apapun namanya Deh!!!

Ada sup kaldu yang bumbunya dimakan dulu. Atau kalo anda penggemar sayur lodeh, itupun boleh. Kias ini dimaksudkan sebagai umpama atas ketergesaan menikmati sisi-sisi indah dalam hubungan dua jenis manusia, plus dan minus, pena dan kotak tinta, unta dan kandangnya…..laki laki dan perempuan. Tak hanya berakibat dosa yang menjanjikan siksa akhirat. Tapi kadang-kadang rasa pedih dan perih itu datangnya segera ketika kita masih didunia.

Ketika pacaran, mereka sudah menikmati semua bumbu yang seharusnya digunakan untuk penyedap kehidupan rumah tangga. Saling mencurahkan perasaan, berbagi, meredakan gelisah, memberi perhatian, pegangan, ciuman…. Dlldll..semua sudah. Pandangan kasih nan sayu, sentuhan mesra, kerapatan fisik, sandaran, singgungan dan tekanan kulit yang ternikmati..semua sudah. Pergi berdua, tamasya mesra, bertualang bersama..semuanya sudah!

Sungguh..lama-lama jiwa menjadi bosan. Takkan ada yang istimewa menjadi kenangan selama hidup di pernikahan malam pertama. Kalau semua sudah dilakukan..sekarang mau apa lagi?? Takkan ada lagi salah tingkah yang sangat mengasyikkan..tak akan lagi ada rasa malu yang sangat ketika baju sudah terbuka..ups…hehehhe

Kalau anda menikah dan pernah pacaran, anda akan membandingkan pacaran dengan pernikahan..dan sudah pasti..pacaran akan lebih indah, karena memang pacaran hanya mencari rasa yang indah. Lalu, jadilah kenangan pacaran sebagai penyesalan dalam hidup berumah tangga. Atau kalau anda membandingkan isteri/suami anda dengan pacar anda dulu, pasti pacar anda yang lebih sempurna. Ya..karena selama pacaran, hanya sifat baik yang ditunjukkan pada anda. Lha wong ketemu pacara dan anda belum mandi saja jarang..bahkan tidak pernah..beda dengan istri/suami anda..yang bahkan suara dengkurannya pun anda hafal :D

Berbeda dengan kenangan masa pacaran, kenangan hari hari pertama pernikahan menjadikan energi yang sangat kuat dalam jalinan ikatan suci.Karena ia juga mengajarkan qanaah (nrimo), ridho (maklum dan rela) dan ikhtiar tanpa membandingkan dengan siapapun dan apapun.

Nah sekarang, kalau ada sekerat daging, semangkuk air, kentang, wortel. Dan kemudian ada bumbu bawang putih, garam, merica, kecap, bawang goreng. Anda tinggal memilih…
1. mau memakan bumbunya (bawang, merica, garam, kecap, bawang goreng diblender trus di minum),
2. atau anda memilih memasaknya, kemudian memakan dalam keadaan panas dan sedap, dengan taburan bawang goreng yang mengundang selera?

Kalau anda memilih yang pertama…:D jangan-jangan anda pantas masuk rumah sakit jiwa wekekeke

09 September, 2008

Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam

bagian 4 (tamat)

Islam, risalah yang ia bawa, mengejutkan dunia dengan mengaja bangsa buta huruf yang miskin dari kedekilan dan kedegilan menjadi bangsa yang bersih, suci, cerdas dan mengajari dunia tentang kesetaraan, kemerdekaan, dan hidup dalam standar yang tinggi. Islam hadir dalam setiap huruf Illahiahnya, memberikan kemuliaan pada jiwa, akal, ruh, darah dan jasad manusia.

Ia tak hanya menggaung diangkasa jauh. Ia datang, ia hadir, ia menemui setiap insane muslim dirumahnya, didalam biliknya, mengajaknya bicara dari hati ke hati..menuntunnya mengamal, merasai nikmat hidup dalam naungan ayat-ayat Allah. Mereka menghayati betapa nikmatnya ketika ragam persoalan hidup yang senantiasa membuntukan akal dijawab oleh islam. Memuaskan..mereka tersenyum. Tak perlu lagi bingung menduakan dunia dan akhirat. Mereka tertawa..tak lagi merancukan antara hak Allah dan hak manusia. MEreka bersujud, mendekati Allah dikeheningan. Dan mereka membuka tangan, mencari ridhaNya di keramaian.

Mereka mentaat dalam hati yang hangat, ketika Allah dan Rosulnya telah mengikat. Mereka berlari penuh motivasi, mengejar inovasi mengelola nikmat-nikmat Illahi.

Oleh karena itu, maka gemuruhlah Makkah dan Madinah oleh lantunan takbir dan talbiyah, ketika sunyi membungkam Roma dan Konstantinopel dalam kekakuan dogma. Maka hangatlah diskusi-diskusi di Bashrah dan Kufah, saat Genoa dan Vanesia dihantui inkuisisi. Maka bersinarlah perpustakaan di Kairo, ketika dukun-dukun komat-kamit di kegelapan lisabon. Maka gemerlaplah Baghdad oleh lantunan ayat di semarak malam, ketika Paris Gulita sejak senja dalam tahayul dan Mitos. Maka gemericiklah air mancur Damaskus dalam kesucian thaharah (wudhu) ketika para bangsawan di London menganggap mandi adalah aktifitas berbahaya. Maka mendengunglah ayat-ayat Allah menjelang buka puasa dengan sajian kurma, yoghurt, serta buah segar di balkon balkon pualam Cordoba dan Granada, saat Kathedral di Wina dan Bern menutup makan malam dengan pudding darah babi!!!

Mereka menyelami lautan karunia Allah dengan kejernihan tahmid, keheningan syukur dan kemurnian pengabdian. Mereka mengarungi titis titis musibah dengan percik percik sabar, kelembutan qanaah dan harmoni tawakkal. Bukankah kehidupan ini rasanya hanya nikmat dan musibah? Bukankah iman itu memang setengahnya adalah syukur dan separonya adalah sabar? Buakankah dua dua nya membuat Allah, RidhaNya, dan syurga kian dekat???

Pendeknya, kata Leopold Weiss dalam The Road to Mecca, islam memberikan rangsangan yang luar biasa dahsyat demi penyelesaian cultural yang menyusun salah satu dari halaman-halaman sejarah paling membanggakan dalam tarikh umat manusia. Dan katanya, rangsangan itu diperoleh dari mengatakan “ya” pada akal dan tidak pada belenggu belenggu. Ya untuk tindakan, dan tidak bagi kemalasan. Ya bagi kehidupan agamais dan tidak bagi kerahiban.

Selesai

Disarikan dari bukunya akh Salim a fillah (saksikan aku seorang muslim)

04 September, 2008

Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam

Bagian 3

Dibalik kebesarannya, ada bayangan kebesaran lain yang nyata sempurnya dalam kesehariannya. Beliau adalah suami, ayah, tetangga, juga teman duduk dan rekan seperjalanan.

Beliau adalah suami yang sempat mengajak istri balapan lari. Atau meredakan kecemburuan istri dengan memencet hidungnya. Beliau membiasakan panggilan khumairaa (yang kemerahan roman mukanya), ‘Aisy (‘Aisyah kecil) dan panggilan sayang lainya di dalam rumah. Bahkan ia wafat dalam pelukan- sambil berciuman sampai air ludah menyatu dengan istri tercinta. Di sela masa sibuk memimpin kaum muslimin, beliau sempat menambal baju, membersihkan terompah bahkan menggiling gandum dan memerah susu untuk santapannya.

Tidak kaku, begitu luwes pemimpin besar ini menjadi ayah yang menimang Ibrahim sang putera. “Lihatlah ‘Aisy, bukankah Ibrahim mirim denganku?” tanyanya suatu ketika. Saat Ibrahim dipanggil Allahpun, dalam posisi sebagai ayah yang penyayang, mengatakan, “Mengalir air mata bersedih hati, namu kami tak mengatakan yang Allah murkai.., dan sungguh dengan kematianmu wahai Ibrahin, kami begitu bersedih..” (HR Muslim)

Tetangganya begitu tenteram, aman dari gangguan tangan dan lisan sebagaimana yang beliau sabdakan. Bahkan unik, saat ia di musushi di Makkah, sampai saat ia hijrah, penduduk Makkah, orang yang ingin membunuhnya, pun masih percaya untuk menitipkan barang-barangnya pada belaiau sehingga ‘Ali harus di tinggal untuk mengembalikannya. AL Amin…gelar yang tidak hanya sekedar gelar..

Beliau adalah teman duduk yang mengasyikkan, candanya tak pernah berbumbu dusta. “Wahai pemilik dua telinga!”, panggilan paling lucu di Arab yang membuat shahabat tergelak ini pernah beliau serukan pada Az Zubair. Penampilan ebliaua begitu sederhana, tak ingin berbeda dari shahabatnya. Tetapi tetap saja beliau selalu rapi, wangi, dan menyejukkan mata. Beliau tidak suka orang berdiri menyambut kedatangannya, beliau paling awal menjenguk orang sakit, duduk bersama kaum miskin dan menghadiri undangan budak sahaya.

Beliau juga teman seperjalanan yang menyenangkan. Ketika tiba saat menyembelih domba dan yang lain berkata, “Akulah yang akan mengulitinya”, “Akulah yang akan memasaknya”. Maka beliaua segera mencari celah untuk berperan, misalnya berkata “Akulah yang akan mengumpulkan kayu bakarnya.”
Pemimpin besar ini amat besar rasa malunya melebihi gadis dalam pingitan. Kalau dalam kepungan ahzab para shahabat hanya mengganjal perut dengan satu batu, beliau dengan dua batu. Tapi disaat itulah, disaat keadaan paling genting, ketika Madinah terjepit menunggu sapuan pasukan sekutu Ahzab, beliau adalah orang yang paling tenang dan menenangkan, bahkan memberikan motivasi dengan sesuatu yang mustahil menurut pertimbangan akal.

Al Barra’ ibn Adzib menceritakan hari-hari sulit dalam penggalian khandaq. “Saat menggali parit, di beberapa tempat kami terhalang oleh tanah yang sanagt keras dan tidak bisa digali dengan cangkul. Kami melaporkan hal itu kepada Rosulullah SAW, beliau datang, mengambil cangkul dan bersabda, “Bismillah..” , kemudian beliau menghantam tanah keras itu sekali hantam hingga muncul percikan api.

“Allahu akbar!! Aku diberi kunci-kunci syam. Demi Allah, aku benar-benar melihat istananya yang bercat merah saat ini” Lalu beliau menghantam bagian tanah keras yang lain dan kembali bersabda “Allahu Akbar, Aku diberi tanah Persia. Demi Allah aku dapat melihat istana Mada’in yang berwarna putih saat ini”. Dan yang ketiga beliau bersabda “Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Yaman. Demi Allah dari tempat ini aku bisa melihat pintu gerbang pintu gerbang Shan’a”

Begitulah, kemuliaan tak pernah jemu mengiringi setiap langkah Rosulullah sejak sebelum Nubuwwah.

03 September, 2008

Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam

Bagian2

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orator handal. Adakah orator dengan daya tahan sekaligus daya mempertahankan massa seperti beliau? Menjelang wafat, beliau pernah berkhutbah setelah subuh sampai dhuhur, dilanjutkan sampai ashar, lalu dilanjutkan lagi sampai maghrib tanpa seorangpun bosan, tertidur, mengantuk ataupun bersuara kecuali untuk memenuhi seruan beliau. Bahkan, sebagaimana dituturkan Tsauban dalam haditsnya, para shahabat begitu terbawa suasana sendu, semua mengucurkan air mata, seolah khutbah itu merupakan salam perpisahan dari sang kekasih tercinta. Saya ragu, apakah Sukarno dan Napoleon III ada seujung jarinya?

Beliau adalah pemimpin negara, yang saat mengimami shalat atau memimpin perjalanan jauh sempat bertanya, “Dimana si Fulan?> mengapa ia tak tampak?” Urwah ibn Mas’ud Ats Tsaqafy, utusan Quraisy yang menemui beliau bersaksi,
“ ..Demi Allah, aku pernah menjadi utusan untuk menemui para raja, kaisar dan kisra.Demi Allah, tidak pernah kulihat seorang raja yang diagung-agungkan rekan rekannya, seperti yang dilakukan rekan-rekan Muhammad kepadanya..”

Bentuk keagungannya berbeda dengan Kisra Persia dan kaisar Romawi. Umar pernah menangis menyaksikan beliau tidur beralaskan tikar kulit kasar yang dijalin rerumputan, alas yang membuat punggung beliau berbekas bilur. “Sungguh ya Rosullullah, Kisra dan kaisar bertelekan diatas bantal dan permadani suteranya. Pelayanpun hilir mudik menyediakan kerpeluannya, sementara kedudukanmu di sisi Allah jauh lebih mulia..” Keluh Umar ibn khattab. Ini salah satu keluhan yang kurang beliau sukai, tapi dengan senyum termanis yang pernah disaksikan dunia, beliau jelaskan kepada shahabat yang selalu penuh semangat ini “Apakah engkau tidak ridha mereka mendapat dunia sedang kita menyimpan akhirat wahai Ibnul Khattab?”

Beliau memang penguasa yang kekuasaannya tak kalah dengan kisra dan kaisar, tentu beliau layak sejajar dengan mereka dalam fasilitas. Tapi yang beliau kuasai bukan hanya wilayah, rakyat dan tentara, yang beliau taklukkan adalah hati, untuk diseru bersama dan berpadu mengesakan Allah, Illah yang Ahad.

Beliau adalah negosiator paling brilian, sengketa Hajar Aswad dan perjanjian Hudaibiah adalah sedikit kiprahnya. Beliau juga melakukan korespondensi yang berani dengan menyurati penguasa-penguasa di zamannya termasuk Kisra, Caesar, Najasyi dan Muqaiqus.

Syaikh Shafiyurrahman juga menyebut dalam Ar Rahiqul Makhtum-nya bahwa beliau, “Mengetahui logat-logat bangsa arab, berbicara dengan setiap kabilah Arab menurut logat masing-masing, berdialog dengan mereka menuntut bahasa masing-masing. Ada kekuatan pola bahasa Badui yang cadas berhimpun dalam dirinya, begitu pula kejernihan dan kejelasan cara bicara orang yang sudah beradab..”

Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam


Bagian 1

Ketika orang-orang musyrik mempertanyakan, mengapa risalah tidak diturunkan kepada dua intelektual besar zaman itu, dua orang paling terpelajar, dua orang yang mendapat gelar cendekiawan : Al Walid ibn Al Mughirah dari Makkah atau Ma'ud ibn 'Amr Ats Tsaqafi dari Thaif...

"Mereka berkata, "mengapakan AL- Qur'an ini tidak diturunkan pada seorang besar dari dua negeri (Makkah dan Thaif) ini? (Az Zukhruf 31)

Allah memberi jawaban telak, yang kalau diakui jujur tak bisa dibantah bahwa memang hanya Muhammad yang pantas.

"..Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan.." (AL An'am 124)
"Sepuluh tahun aku tinggal di rumah Rosulullah, dan selama itu aku belum pernah mendengar kata-kata kasar dan pertengkaran." Kesaksian anas ibn malik ini boleh jadi menjadi gambaran dan perihidup manusia paling mulia sepanjang zaman ini.

Beliau orang besar, tak ada yang membantah. Yatim ketika sejak lahirnya, lalu hidup di pedesaan bani sa'ad yang penuh kesegaran dan kesantunan. Persusuan ini memberi makna lebih dari sekedarnya. Lalu ia kembali ke asuhan ibunda. Hanya sesaat, lalu ia piatu.

Sang kakek membawa Muhammad kecil ke inner circle pemerintahan Quraisy. Itupun..lagi-lagi tak lama. Hingga ia dibawa berkenalan oleh paman termiskinnya ke dunia nyata: Menggembala kambing untuk melanjutkan hidup. Jauh dari hingar bingar politik. Tapi imajinasinya membangun sebuah "kepemimpinan" pada kambing-kambingnya seperti yang ia saksikan saat kakeknya mengelola makkah.

Di usia 12 tahun, ia menjadi "manager unit internasional" Abu Tholib sampai ke syam (syria). dan dialah sales yang menjadi kunci sukses kafilah dengan kejujurannya.

Usia 20 dia menjadi pengelola utama bisnis Raksasa yang di investasikan oleh Khadijah. Dia, enterpreneur muda dengan sifat nabawi: Shiddiq (jujur/kredible), amanah (kapabel), fathanah (smart), dan tabligh (informatif); Sifat-sifat nabawi ini kini di rujuk teori enterpreneurship modern.

Beliau seorang panglima, administrator militer yang tak ada bandingannya dalam sejarah. Sepuluh tahun di madinah, 30-an ghazwah beliau pimpin sendiri disamping 300-an sariyah (datasemen) yang beliau bentuk dan berangkatkan. Dari segi jumlah ini saja, Napoleon Bonaparte kebanggaan eropa, George Washington ataupun Simon Bolivat-nya Amerika Latin, tak ada seujung kukunya.

26 Agustus, 2008

ALUR PERAYAAN CINTA

dedicate for: Buwono rizki

Kalau anda perhatikan, hampir dalam setiap undangan nikah (yang muslim), selalu tertuang Surat Arruum ayat 21. “Dan diantara tanda tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan untuk kalian dari anfus (jiwa-jiwa) kalian sendiri, azwaaja (pasangan hidup), supaya kalian ber-sakinah kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kalian mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
...
Kalau kita perhatikan, ayat itulah yang seharusnya kita jadikan plot (alur) dalam merayakan yang namanya cinta. Sedihnya lagi, kebanyakan para calon manten yang mencantumkan dengan tinta emas ayat tersebut dalam undangan nikahnya tidak mengetahui dan menghayati maknanya.

Ringkasnya, ada beberapa kata kunci dalam ayat ini.

1. Min anfusikum. Dari jiwa-jiwa kalian. Artinya, hal pertama yang dibicarakan AL Qur’an tentang pernikahan dua manusia adalah kesejiwaan. Ruh itu, kata Nabi seperti tentara. Jika kodenya sama, maka sandinya akan nyambung, walaupun belum saling melihat, mereka akan sepakat. Nah kalo ada tentara gak nyambung kodenya, ya udah..tembak dulu..urusan belakangan, lha wong kodenya aja gak nyambung. Karena itulah, tanpa membina hubungan lama-lama untuk “penjajagan”, simbah-simbah kita dahulu tetap langgeng sampai akhir hayat, karena kesamaan kode ..misalnya untuk taat dan berbakti kepada orang tua. Nah, apa sih kode dan sandi untuk ruh? Adalah komitmen kepada Allah dan agamanya.itu saja. Itulah kesejiwaan.


2. Azwaajan. Pasangan hidup. Tak perlu berlama-lama, sesudah kesesuaian jiwa, AL Qur’an segera mengatakan bahwa mereka menjadi suami-istri. Kita sering mendengar istilah “ kita harus mencari pasangan yang tepat, maka hubungan akan berhasil.” Sekarang pola pikir harus dibalik menjadi “berhentilah mencari pasangan yang tepat, dan jadikanlah orang disamping anda yang hebat untuk menjadi pasangan yang tepat” . Kalau sudah begitu, pilihan hanya menjadi dua: Menikahi orang dicintai atau mencintai orang yang dinikahi! Yang pertama adalah kemungkinan, sedangkan yang kedua adalah kewajiban.


3. Litaskunuu ilaiha. Supaya kalian tentram, tenang, padanya. Unik sekali. Kata hubung yang dipakai adalah lam (li) yang menunjukkan otomatis. Kata Allah, kalau pernikahan diawali dengan kesejiwaan, maka otomatis, sang suami akan merasakan ketentraman pad istrinya, dan seorang istri akan merasakan ketenangan pada suaminya. Lho?? Kok banyak rumah tangga tidak sakinah (tentram)?? Mungkin karena tidak dimulai dari kesejiwaan sehingga untuk sekedar tenteram saja susahnya minta mapun. Apa sih sakinah itu? Sederhananya, sakinah adalah yang menjadikan pernikahan sebagai separuh agama. Dengannya, orang bisa mengoptimalkan potensinya menjadi hamba Allah, khalifah (pengelola untuk kemaslahatan alam semesta). Tenteram karena gejolak syahwat sudah ada salurannya, tenang karena ada “sahabat” yang menenangkan dan siap mendukung perjuangan.


4. Wa ja’ala baiakum mawaddatan. Kemudian ada yang harus diproses, diupayakan, yakni mawaddah. Mawaddah itu apa ya?? Wah..dalam bahasa Indonesia susah diartikan, karena memang tidak ada kosakata yang pas. Untuk menyebut cinta, bahasa Indonesia hanya mempunyai satu kosakata, sedangkan bahasa arab punya 14 kosakata, dan tiap kosakata mempunyai “rasa” tersendiri. Mudahnya, mawaddah adalah cinta yang erotis-romantis. Bentuknya bisa ekspresi paling batin sampai paling dhahir (fisik) Dari yang emosional sampai yang seksual.


5. Waja’ala bainakum rahmatan. Yang harus diupayakan bukan hanya cinta Mawaddah, tapi juga rahmah. Ini termasuk cinta juga lho, bukan sekedar kasih sayang. Cinta macam mana pula “rahmah” itu?? Cinta ini seperti dalam lagu “kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagaikan surya menyinari dunia” hehehhee. Inilah cinta yang memberi, bukan menunggu, berkorban, bukan menuntut, berinisiatif, bukan menunggu, dan bersedia, bukan berharap-harap. Cinta semacam ini oleh para psikolog disebut “motherly love” atau cinta keibuan.

Nah, sekilas inilah rukun (alur) perayaan cinta yang dituntunkan dalam Al Qur’an. JIka kita mendesain perayaan cinta dengan alur seperti ini, insyaaAllah, pernikahan anda akan sukses sampai akhirat.

Sebentar-sebentar..kok banyak pernikahan yang error?? Nah..biasanya karena plot nya kacau. Pernikahan tidak dimulai dari kesejiwaan, tetapi justru dengan mawaddah. Sebelum menikah, mereka sudah menikmati cinta yang erotis – romantis. Makanya..jangan dulu..mawaddah tuh belakangan setelah kesesuaian jiwa, pernikahan dan ketenangan. Mungkin sebabnya, mungkin lho..sudah tidak ada rasa penasaran, lha semua udah tahu, termasuk jumlah tahi lalat di tubuh aja tahu….apa yang bikin penasaran lagi coba? wekekkekeke

*dari berbagai sumber

22 Agustus, 2008

Mari berpikir solutif

Suatu saat, saya ditanya oleh tetangga saya. Beliau menanyakan tentang boleh tidaknya melaksanakan aqiqah ketika usia sudah besar (dalam hal ini anaknya sudah smp). Terus terang, sepengetahuan saya, aqiqah dilaksanakan ketika anak berusia 7, 14, 21 hari. di luar itu, wallahua'lam, saya kurang begitu paham, karena para ulama pun berbeda pendapat mengenai hal ini.

Dalam tulisan ini saya tidak ingin menyoroti tentang hiruk pikuk masalah fiqih, karena memang bukan porsi saya (aku sopo sih wekekek). Saya hanya berniat menyoroti tentang pola pikir salah yang selama ini menjadi penyakit menular yang berbahaya yang menggerogoti sendi sendi umat islam. Pola pikir tersebut adalah "pola pikir tanpa solusi".

Contoh dalam masalah akikah tadi. Kita terlalu berkutat dengan masalah "boleh tidaknya aqiqah ketika sudah dewasa" kita sibuk mencari pendapat ulama ini, pendapat ulama itu, sibuk mencari dalil-dalil yang mendukung alasan kita.

Padahal, pada jaman Rosulullah SAW, hampir setiap orang bisa melaksanakan aqiqah, semiskin apapun dia, sehingga permasalahan "boleh enggak kalo aqiqah pas usah gedhe", hampir tidak pernah muncul ke permukaan. Karena, pada jaman keemasan islam tersebut, ketika ada bayi lahir dari keluarga miskin, tetangga-tetangga langsung berlomba-lomba untuk meringankan beban keluarga yang bersangkutan. Ada yang menyumbang satu dirham, ada yang menyumbang tenaga, ada yang meberi kambing dll.

Itulah yang saya sebut pola pikir solutif. Bagaimana kita berpikir "bagaimana menyelesaikan masalah", bukan "bagaimana cara menghakimi sesuatu yang bermasalah".

Ketika Tsa'labah memohon kepada Rosulullah agar di doakan menjadi orang kaya, oleh Rosulullah, selain di doakan, juga di beri seekor kambing betina yang sedang hamil. Itulah solusi, dicontohkan nyata oleh teladan seluruh alam, Rosulullah Muhammad SAW.

Mari kita berpikir, bagaimana tetangga kita yang miskin, bisa hidup dengan layak, bukan menyalahkan "kebodohannya" mencari nafkah. Mari kita berpikir, bagaimana agar sampah bisa dikelola dengan baik, bukan menyalahkan pemerintah yang kekurangan armada truk pengangkut sampah. Mari kita berpikir, bagaimana cara tetangga kita yang belum menikah agar segera menikah, bukan menyalahkan "wajahnya" yang kebetulan "tidak menjual". dan banyak lagi contoh yang bisa kita pikirkan bagaimana solusinya.

Wallahua'lam bishowab

15 Agustus, 2008

Khutbah Rosulullah Menyambut bulan Ramadhan


"Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah denganmembawa barokah, rahmah, dan maghfirah. Bulan yang paling mulia padasisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang palingutama.Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demijamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamudiundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.
Pada bulan ini nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmuditerima, dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabb-mudengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untukmelakukan shaum dan membaca kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yangagung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dankehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda. Sambungkanlah talisilaturahmimu. Jagalah lidahmu. Tahanlah pandanganmu dari apa yang tidakhalal kamu memandangnya. (Tahanlah pula) pendengaranmu dari apa yangtidak halal kamu mendengarkannya. Kasihilah anak-anak yatim, niscayaanak-anak yatimmu (akan) dikasihi manusia.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganuntuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang palingutama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuhkasih. Dia menjawab mereka ketika menyeru-Nya, menyambut mereka ketikamereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoakepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya (disebabkan) diri kalian tergadai karenaamal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. (Karena)punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlahdengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah Ta'ala bersumpah dengansegala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yangshalat dan sujud dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada harimanusia berdiri di hadapan Rabbul 'Alamin.
Wahai manusia ! Barang siapa di antaramu memberi (makanan) untuk berbukakepada orang-orang mukmin yang melaksanakan shaum pada bulan ini, makapada sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan iadiberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu."Para sahabat bertanya, "Ya,Rasulullah, kami semua tidaklah mampu berbuat demikian." Rasulullahmeneruskan khutbahnya. "Jagalah diri kalian dari api neraka walaupunhanya dengan sebiji kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walaupunhanya dengan seteguk air.
Wahai manusia! Barang siapa yang membaguskan akhlaknya pada bulan ini ,dia akan berhasil melewati shirath pada hari ketika kaki-kakitergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yangdimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) pada bulan ini, Allahakan meringankan pemeriksaan-Nya pada hari kiamat. Barang siapa yangmenahan kejelekannya pada bulan ini Allah akan menahan murka-Nya padahari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim padabulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan pada bulan ini, Allah akanmenghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.Barang siapa memutuskan kekeluargaan pada bulan ini, Allah akanmemutuskan dari rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunnah pada bulan ini, Allah akan menuliskanbaginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa melakukan shalat fardhu,baginya ganjaran seperti melakukan tujuh puluh shalat fardhu pada bulanyang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, makamintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabb-mu agar tidakakan pernah dibukakan bagimu. Syetan-syetan terbelenggu, maka mintalahagar mereka tidak lagi pernah menguasaimu."Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib, berdiri dan berkata, "YaRasulullah, apa amal yang paling utama pada bulan ini ?" "Ya, AbuAl-Hasan, amal yang paling utama pada bulan ini adalah menjaga diri dariapa yang diharamkan Allah." Jawab Nabi SAW.

10 Agustus, 2008

Diponegoro (sejarah manis bagian 3)

Tiga puluh tahun setelah mangkatnya Hamengkubuwono I, kesultanan yang ditinggalkannya mulai bergolak untuk melahirkan pahlawan baru, Cicitnya, Diponegoro, yang telah dua kali menolak ditawari menjadi Hamengkubuwono IV, yang memimpin perlawanan paling berdarah terhadap Belanda, memakai gelar yang sangat menarik dalam pentahbisan Sultan di Matesih; “Abdul Hamid Herucakra Kabirul Mukmin Sayidin Panatagaming Jawa Khalifat Rosulillah Sain.

Mengapa memilih nama “Abdul Hamid”? Polycarpus Swantoro dalam Dari Buku ke Buku Sambung Menyambung Menjadi Satu, Saleh As’ad Djamhari dalam disertasinya yang berjudul Strategi Menjinakan Diponegoro sepakat, bahwa Diponegoro lahir di masa pemerintahan Sultan Hamid I di Turki ‘Utsmaniyah. Kata ‘Sain’, menurut Swantoro, kemungkinan adalah pengucapan jawa atas kata Arab Ats Tsanii, yang berarti ‘yang kedua’. Penambahan Kabirul Mukmin juga menarik, ditambah lagi penggantian kata Khalifatullah dengan Khalifat Rosulillah. Ini menunjukkan pengaruh riwayat hadits yang lebih dalam. Adakah Diponegoro pernah mendengan atsar Abu Bakr, “Khalifatullah hanyalah Dawud ‘Alaihissalam”?

Nah, lebih menraik lagi fakta yang disampaikan Djamhari, bahwa hirearkis kepangkatan, susunan militer, pakaian seragam, bahkan nama korps dalam pasukan Diponegoro sangat jauh dari bau Jawa maupun Eropa. Misalnya, Diponegoro didampingi oleh empat alibasah. Mereka membawahi beberapa basah. Dan Komandan terendahnya disebut Angadaulah dan Dulah. Itu, tentu saja adalah pengucapan jawa untul kata turki Ali Pasha, Pasha, dan Agha Daulah. Dalam barisan ini ada korps Bulkiya, Turkiya, dan Borjomu’ah. Nah, yang ini persis dengan susunan militer Janissarie, pasukan elite Sultan Turki.

Kalau ingin melihat seragam prajurit Diponegoro, tergambar jelas dalam lukisan Raden Saleh berjudul Historiche Tableu, die Gefangennachmen des Javanischen Haupttling Diepo Negoro – yang mewakili nasionalisme kita- dan bahkan lukisan karya nicolaas pieneman- yang menjadi versi resmi Pemerintah Belanda- sangat santri, dan sangat tidak “njawani”. Yang ini dibahas dalam buku Peter B. Carey, Asal-usul Perang Jawa.

Darimana Diponegoro memahami hal-hal ini? Djamhari pun belum bisa memastikan, kecuali catatan kabur tentang berlabuhnya tiga kapal raksasa di pantai selatan jawadi saat perang sedang ramai ramainya. Yang, pangeran dari Kesultanan Yogyakarta ini sejak kecil sangat dekat dengan para ‘Ulama. Kalau kita menonton film Kingdom of Heaven garapan Ridley Scott, terlihat bahwa disamping Shalahuddin selalu berdiri seorang ‘Ulama muda yang penuh dengan semangat Jihad, yang kadang mendebat sengit bila Shalahuddin berbicara tentang perdamaian. Seperti Salahuddin, Diponegoro punya Kiai Mojo. Simak saja jawaban sang ‘Alim berwajah tampan ini yang tersurat dalam babad ketika menjawab tawaran damai Jenderal De Kock.

Ngantepi Islam Samya
Nglampahi parentah dalil
Ing Qur’an pan Ayat Katal

Bersama memantapkan Islamnya
Melaksanakan perintah dalil
Dalam Al-Qur’an Surat At Taubah

Selesai
Disadur secara bebas dari bukunya mas Salim A Fillah

09 Agustus, 2008

menjelang agak pahit (sejarah manis bagian2)

Keterputusan hubungan agaknya membuat mataram –pelanjutDemak dan Pajang- diperintah bukan oleh orang bergelar Sultan Tetapi Panembahan. Hingga Panembahan Hanyokrokusumo dengan itikad sangat baik pada tahun 1641 mengirim dutanya kepada Sultan Rum –begitu Sultan – sultan ‘Utsmani dikenal di Nusantara- untuk mendapat pengesahan gelar sultan. Dan itu artinya Mataram kembali mendudukkan diri sebagai bawahan dari superstate Kesultanan ‘Utsmaniyah. Lihatlah lukisan sejarah penyerbuan Batavia tahun 1628 – 1629, yang mahkotanya sangat kentara sebagai ‘tarbusy’, topi khas Turki.

Hubungan ini terputus lagi. Pengganti Sultan Agung, Amangkurat I, yang dalam Babad dikisahkan membantai ribuan orang termasuk ratusan ‘Ulama Giri, dan melewati mayat-mayat bergelimang darah dengan menyingsingkan kainnya menggunakan gelar khas Jawa; Susuhunan, artinya ‘yang dimohon”

Seabad kemudian, dengan mendandani seorang pelaut arab yang terdampar di pantai utara Jawa sebagai ‘utusan Sultan Ruu’, Belanda mengakhiri perang yang dikobarkan oleh Pangeran Mangkubumi. Utusan palsu itu meyakinkan sang pangeran bahwa Sultan Rum akan memberikan gelar Sultan kepadanya, sebagai ahli waris Sultan Agung jika dia mengakhiri perang dan menerima perjanjian Giyanti. Maka berdirilah Kesultanan Yogyakarta dengan legalitas dari ‘Sultan Rum, dari negara atas angin. Gelar ‘Sultan’ yang diikuti kata-kata ‘Abdurrahman, Sayidin Panatagama, Khalifatullah Tanah Jawa kembali bergema.

Bersambung…

08 Agustus, 2008

Sejarah manis

Bagian 1

Arti karya Denys Lombard, Le sultanat d’ atjeh au temps d’ Iskandar muda (1607-1636), terutama tentu untuk meruntuhkah asumsi serampangan Snouck Hurgonje dalam De Atjehers yang menyebut kejayaan Aceh zaman iskandar Muda hanyalah dongeng. Ketika Lombard melakukan penelitian dan mempublikasikannya di tahun 1963, buku Snouck masih merupakan “kitab suci” tentang studi Aceh.Oh, tapi lebih penting lagi, dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia, ilustratornya, atas ijin The Bodleian Library, University of Oxford, memilih surat Iskandar muda pada raja James I dari inggris yang bertanda tangan tahun 1615 sebagai latar sampul. Wah!!

Aceh sangat kuat dalam hal politik luar negeri. Memang wilayah daratnya “hanya” membentang dari Johor, Pahang, dan kedah di malaya, hingga Deli, Barus, Tiku, dan Pariaman di Sumatera Utara dan Barat. Tetapi seorang sejarawan sempat menyebut, Samudra Hindia seluruhnya, hingga pantai madagascar dan laut Arab, berada di bawah pengawasan angkatan laut Aceh. Tak heran, kita bisa menelisik sumber sejarah akurat tentang korespondensi intents Iskandar Muda dengan Inggris, Perancis dan terutama super-state Islam ketika itu, Kesultanan Turki 'Utsmani.

Jika Kesultanan Aceh Daarus Salaam memilih menjadi mitra bagi Kesultanan ‘Utsmani, maka tidak demikian dengan kesultanan-kesultanan di Jawa. Mulanya memang dakwah Jawa di desain oleh sultan Muhammad II dari Turki dengan mengirim beberapa ‘Ulama. Ulama ulama tersebut menjadi wali sana, penguasa wilayah-wilayah kecil; Ampel, Gresik, Kudus, Muria. Kata “wali”, kita sering mendengar dalam sejarah Khulafaurr Rasyidin berarti kepala wilayah. Kitapun masih punya istilah “walikota”. Mungkin terpeleset lidah sekaligus mistisasi angka sembilan sehingga ulama itu disebut Wali Sanga. Yang jelas sana – sana itu bergabung membentuk Kesultanan Demak.

Bersambung..

07 Agustus, 2008

TUHAN TIDAK BUTUH SEMBAHYANG MANUSIA

“dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizqi sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberiku makan” (Adzaariyaat 56-57)

Ada kalimat yang terlalu sering muncul dalam catatan pinggir Goenawan Mohammad akhir-akhir ini. “TUHAN TIDAK BUTUH SEMBAHYANG MANUSIA”. Dia benar, tetapi kalimat yang benar sering kali tidak menuju ke suatu kebenaran, bahkan bisa mengandung, melahirkan dan menyusui kebathilan.

Saya pribadi kagum dengan tulisan-tulisan Pak Gun serta keluasan referensinya. Tetapi kenapa Pak Gun menegaskan ayat ke 57 dengan me-negasi-kan ayat ke 56? Tentu saja saya samasekali tidak ingin menghakimi. Toh Pak Gun dan teman2 di komunitas Utan Kayu tidak suka hakim-hakiman. Mesti tanpa sadar (atau sadar/setengah sadar ya? :D) kalian sering melakukannya. Bahkan pada Allah. Seperti komentar beliau tentang tsunami di aceh, “Tuhanku bukan tuhan yang kejam dan menghukum”

Atau seperti ketika Abdul Moqsit Ghozali menulis tentang “tuhannya kaum fundamentalis” dan “tuhannya kaum sufi”. Tuhannya kaum fundamentalis menurutnya adalah tuhan yang memiliki nama dan sifat Al-jabaar (maha memaksa), al-mutakabbir (maha membanggakan diri) dan seterusnya yang dibajak dari asmaul husna. Sedangkan tuhan kaum sufi adalah tuhan yang Arrahmaan (maha pengasih), Arrahiim (Maha penyayang) dan sejenisnya dalam asmaul husna, maka ..kata moqsit.. sudah sepantasnya untuk adab ini manusia memilih Tuhan yang lebih ramah (asli ngakak pas baca yang ini wakakkaka).

Yang menjadi pertanyaan, apa bila semua memang sifat Allah, mengapa pak moqsit harus memvonis menjadi dua, dan memilih satu sisi saja??

Satu hal yang saya tangkap dari tulisan Pak Gun dan kawan2 di komunitas Utan kayu, yaitu, “bila Tuhan begitu ramah, ngapain takut sama Tuhan?? buat apa mentaati syariat-syariatnya?

Jikalau kalimat “TUHAN TIDAK BUTUH SEMBAHYANG MANUSIA” dibalik maknanya, Pak Gun…mungkin lho ya..ingin mengatakan, buat apa kita sholat kalo tuhan saja tidak butuh?” wekekke..mungkin lho….maka dari kalimat yang “benar” tersebut akan mucul persepsi bathil yang bisa berakibat fatal kepada pemahaman islam yang menyeluruh.


Maaf lho pak gun, saya cuman orang bodoh :D

*dari beberapa sumber

05 Agustus, 2008

BUKAN TERMINAL PEMBERHENTIAN

Menikah adalah keindahan, kecuali bagi mereka yang menganggapnya suatu beban. Rumah tangga adalah kemualiaan, kecuali bagi mereka yang menganggapnya sebagai rutinitas tanpa makna. Menikah merupakan perjuangan, kecuali bagi mereka yang menganggapnya sebagai buah yang dipetik dari suatu istirahat panjang yang bernama aktivitas bujangan.

“Sebentar dulu, saya belum mapan”
“Jangan tergesa-gesa, belum ada pekerjaan tetap”
“kamu tuh hiperseks, masak yang dipikir cuma menikah doang, cari pekerjaan dulu, punya rumah, punya gaji yang tujuh digit dibelakang titik”

Seperti itulah alasan-alasan para bujangan untuk menyembunyikan rasa “ketakutan” terhadap sebuah institusi agung bernama pernikahan. Hanya saja menurut saya, pola pikir seperti itu sangat berbahaya. Pola pikir seperti itu menunjukkan seolah-olah ada pertentangan antara produktifitas dan pernikahan.

Yang jadi pertanyaan, mengapa pola pikir seperti itu tidak dibalik?? Menjadi , “bukankah dengan menikah, justru ada pasangan yang semakin menguatkan?? “ada pasangan yang senantiasa menjadikan inspirasi bagi kita untuk lebih kreatif?? “ada pasangan yang semakin mebuat kita lebih bersemangat dalam bekerja??”

Nah..kalo itung-itungan matematis, katakanlah kita menikah usia 35 tahun, besok kalo nganterin anak wisuda, dikira dianterin sama mbah-nya wekekkeeke.

Sesuai dengan fakta yang ada, hampir tidak pernah ada seorang laki-laki yang mencapai kesuksesan ketika ia masih bujangan. Hampir semua kemapanan hidup seorang laki-laki, dicapai dalam rentang usia lebih dari 35 tahun. Silahkan cek kalau gak percaya!!!


Tapi emm..semua itu pendapat saya pribadi sih heheheh..boleh diambil boleh enggak.

*didedikasikan buat: temen2 yang merasa takut menikah karena belum mapan :D

04 Agustus, 2008

Argumentum ad Hominem

Argumentum ad hominem

Sikap argumentum ad hominem, adalah prilaku suka menyalahkan sesuatu karena ia tidak mampu melakukan, prilaku suka mencari-cari kesalahan sesuatu di luar dirinya agar ia memiliki cukup alasan untuk memaafkan dirinya sendiri. Menurut Mohammad Fauzil Adhim dalam bukunya Salahnya Kodok, sikap argumentum ad hominem mulai terbentuk dari peristiwa kecil sehari-hari pada masa anak-anak’

Nah, jika orangtua Yahudi mengajarkan kelicikan kepada anak-anaknya ketika menangis, orangtua Amerika menanamkan nasionalisme melalui acara makan malam keluarga, bangsa Sovyet Rusia memberikan doktrin komunisme melalui kepatuhan tanpa syarat kepada orangtua. Lain lagi orangtua Jepang menanamkan nilai-nilai kesatriaaan, nilai sportivitas yang tinggi pada anak-anak, bila menghadapi anak mereka menangis, mereka akan mengatakan buat apa menangis? Kena batu saja menangis? Setelah itu mereka akan menjelaskan.Bagaimana dengan orangtua di Indonesia ketika anak-anaknya menangis? Apa yang dilakukan orantua saat menyuapi anaknya makan? Ketika anak menangis karena terjatuh, berbeda dengan orang Jepang, orangtua di Indonesia menyikapinya dengan menyalahkan kodok, “Ouw, salahnya kodok. Kodoknya nakal, ya? Anak ibu nggak salah, dijatuhkan. Huh nakal kamu kodok.”Kodok masih untung, yang kasihan nasib ayam. Ketika seorang anak terjatuh ketika belajar berjalan, maka orangtua akan melempar ayam sambil berkata, “Uh, ayamnya nakal. Sudah ibu lempar biar kapok.”Di kota-kota besar, keluarga menengah ke atas, dan berpendidikan tinggi itu, ayam sulit dijumpai di rumah, anak juga sulit membayangkan seekor kodok yang suka mencelakakan dirinya.Yang kasihan kemudian, senasib dengan ayam kampung adalah pembantu. Kalau sepulang kantor anak mengadukan tangannya yang lecet karena terjatuh, di depan anak orangtua berteriak, “Bi, kenapa Andi jatuh. Diperhatikan dong, Bi. Yang benar kalau menjaga anak-anak.”Orangtua tidak menanyakan perasaan si kecil – yang seharian ditinggal sendirian bersama pembantu dan mendengarkan ceritanya. Orangtua lebih mendorong untuk mengungkapkan “cemasnya” kepada pembantu di depan anak, saat itu juga. Padahal, anak lecet tangannya mungkin justru karena kreatifitas anak. Misalnya, ia mencoba membuat kapal-kapalan dari potongan kayu di belakang rumah. Padahal, anak justru akan bahagia dan mengembangkan perasaan diterima, diperhatikan dan disayang orangtua jika orangtua setia mendengarkan pengalamannya hari itu, sejak orangtua berangkat sampai tangan anak lecet.Senang Melihat Orang Lain SusahSeorang anak bersikap argumentum ad hominem dengan menyalahkan orangtua yang tidak mengikutkan les matematika ketika ia mendapat nilai rendah.Remaja menyalahkan bapaknya yang tidak membelikan motor ketika bakatnya tidak berkembang. Sedangkan walimurid menyalahkan guru ketika anaknya tidak rangking satu. Orangtua menyalahkan rumah yang tidak selebar istana ketika anaknya tidak kreatif dan bakatnya tidak berkembang.Yang lebih parah lagi, merasa tidak senang jika orang lain senang. Jika diri tidak berhasil orang lain juga ‘harusnya’ tidak berhasil. Jika diri kita sendiri yang senang, orang lain tidak perlu senang. Jika diri kita susah orang lain juga ‘harus’ susah.Senang melihat orang lain susah, Susah melihat orang lain senang. Semoga tidak demikian. Tapi seperti puisi yang dibaca kang Dedi Miswar, “Senang melihat orang lain Senang, Susah melihat orang lain Susah”. Jadikan diri kita bagian dari solusi bukan bagian dari masalah.

Nah..sudah saatnya, sikap argumentum ad hominem kita singkirkan dari diri kita..sejauh-jauhnya. karena sikap tersebut seperti kanker ganas yang merusak bangsa ini.

*sumber: Faudzil adhim--salahnya kodok--

TIPS BERTENGKAR

Bertengkar adalah phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupanberumah tangga, kalau ada seseorang berkata: "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya !" Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta. yang jelas, suami istri harus mampu menikmati saat saat bertengkar, seperti ketika menikmati saat-saat tidak bertengkar, Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya sajadihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi. Kalau tahu etikanya, dalambertengkarpun kita bisa mereguk hikmah, betapa tidak, justru dalam pertengkaran,setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yangmencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.

NAH..dalam bertengkar, hendaknya kita mematuhi aturan aturan, sehingga, bertengkarpun menjadi jalan indah dalam menggelembungkan cinta kita terhadap pasangan. berikut tips-tipsnya

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah. Cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah.
2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipatmasa. Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebabmasa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah.Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapanterbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kitaperlu menjaga harapan, bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran diantara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedangpertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cintayang telah sedemikian mahal dibangunnya
3.Kalau marah jangan bawa bawa keluarga, misalnya ucapan "dasar bapakmu gak mutu mendidik kamu", atau "dasar anak nya pak joko, kuli bangunan". marah yang seperti itu..dijamin bisa meruntuhkan bangunan cinta yang hampir sempurna.
4.Kalau marah jangan di depan anak anak !Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian.Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa merekaharus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nyabertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimanaibunya. Membela ibu, tapi itu 'kan bapak saya.

nah..mungkin itu sekelumit tips marah yg bermanfaat. karena kalau tidak di menej dengan baik, bisa fatal akibatnya.'

*disarikan dari tulisan mas prayoga

03 Agustus, 2008

Nurani Yang Hadir Tiba-tiba
Cerpen: parto_sentono

Jam dinding di kamarku sudah menunjukkan jam sebelas malam. Aku masih sibuk dengan Excel di komputerku. Ruang kerjaku sudah penuh dengan asap tembakau. Laporan mingguan proyek harus selesai malam ini. Sedikit lagi, tinggal memasukkan tambahan volume, memodifikasi durasi pekerjaan, sempurna sudah laporanku. Aku tersenyum membayangkan uang yang akan kuperoleh dari proyek pemerintah yang sedang kutangani ini. hahaha..aku memang pintar, dengan keahlianku, aku bisa “menciptakan uang” hanya dengan “sedikit” menggelembungkan volume atau me mark-up jumlah tenaga kerja dan hebatnya, tidak ada seorangpun tahu, atau kalaupun tahu, akan segera terdiam setelah tangannya ku genggamkan amplop coklat muda yg penuh dengan lembaran-lembaran merah yang masih kaku.. Segala kebutuhanku terpenuhi. Apapun yang ingin kubeli pasti terkabul.

Jari-jariku masih terus menari diatas keyboard, ketika tiba-tiba saja, angka2 di monitorku bergerak dengan sendirinya.
“Hey, apa yang terjadi?” aku semakin memperhatikan gerakan angka-angka yang berputar semakin cepat. Lalu angka-angka tersebut membentuk sebuah wajah. Semula samar, lalu lama-lama menjadi jelas dan semakin jelas. Aku masih belum tersadar dengan apa yang terjadi, wajah itu, wajah seorang laki-laki yang..… mirip sekali denganku..tidak..bukan hanya mirip..wajah itu adalah wajahku hanya agak sedikit cerah. Benar..astaga!! kok bisa? Padahal aku merasa belum pernah memasukkan file fotoku dalam harddisk. Dan anehnya lagi, wajah itu bergerak dan bersuara. Suaranya lagi-lagi adalah suaraku, mirip sekali atau bahkan sama, terdengar jelas melalui speaker aktif di samping CPU. Mataku terbelalak melihat semua itu. Apa yang terjadi? Keringat dingin mulai mengucur di sekujur tubuhku.
“Hmm…kamu melakukannya lagi…” wajahku bersuara pelan..seperti ada penyesalan dalam nada suaranya. Dan kata-kata itu pasti ditujukan kepadaku, sebab tidak ada orang lain di kamar kerjaku ini.
“Si…sii..siapa kamu!” aku mencoba bertanya sekenanya. Sungguh… rasa takut mulai merayapi sekujur tubuhku. Apakah ini semacam penampakan hantu seperti yang sering ada di acara-acara televisi itu?
“huh..aku tidak heran..kau pasti tidak ingat padaku, padahal, jelas, aku mempunyai rupa yang sama persis denganmu”
“aku adalah dirimu yang lain, aku adalah bagian dari dirimu yang sudah lama tidak kau sapa, tega-teganya kau melupakanku!” wajah itu kembali bersuara.
“Bagian dari diriku, apa maksudmu? Apa kau kira aku semacam orang yang berkepribadian ganda?”aku tidak mengerti arti ucapan wajahku itu.
“ya, aku adalah dirimu, aku mewakili semua sisi baik yang ada dalam dirimu yang juga diriku” wajah itu semakin meracau tak karuan. Aku tidak juga paham dengan apa yang dibicarakannya.
“Aku muncul dihadapanmu untuk menuntut sesuatu, dan kau harus menurutinya!”Seperti ada nada tekanan pada ucapannya yang terakhir.
“Apa maumu?”tanyaku.
“Aku mau kamu berhenti menjejalkan makanan-makan haram dalam tubuhku, berhenti memakaikan baju-baju haram pada tubuhku, berhenti memberi makan anak istriku dengan makanan makanan haram! Kau tahu? Aku merasa sangat kesakitan dengan makanan-makan dan baju-baju yang seolah-olah membakar tubuhku! Bukan itu saja, setiap benda di rumah ini, seolah-olah api yang setiap saat siap meluluhlantakkan diriku!” Wajah itu bersuara dengan begitu keras,
sepertinya, volume speaker aktif diputar pada posisi maksimal, seolah-olah. Nada suaranya sepertii seseorang yang sekian lama memendam beban yang sangat berat. Aku hanya bisa terkesiap. Ngomong apa dia? Haram? Apa yang haram?
“Jangan bicara sembarangan! Bukankah aku membeli semua yang kumiliki sekarang secara sah?” Aku mulai tersinggung dengan apa yang dikatakannya..
“Iya..haram, Berapa banyak uang rakyat yang kamu makan? Sudah berapa sak semen mengisi rongga perutmu? Sudah berapa ratus drum aspal yang kau minum? Atau, sudah berapa banyak data-data proyek fiktif yang tidak pernah terwujud itu? Suara dari diriku yang lain itu membentakku
“Kau tidak pernah memikirkan akibat dari perbuatanmu! Ingat! Aku adalah bagian dari dirimu, aku tahu apa yang kau tahu. Berapa banyak korban jiwa akibat kecelakan maut akibat sheet yang kau curi tebalnya?” Wajahku berkata
semakin keras.
“Kau tahu betapa miskinnya para tukang dan tenaga kasar. Kamu masih tega mencuri upah mereka. Atau, sudah berapa kali kau membohongi bendahara dengan memalsukan kwitansi? wajah yang mengaku sebagai bagian dari
diriku semakin berani, seolah-olah menelanjangi apa yang kulakukan selama ini.
“Darimana kamu tahu?” Aku terkesiap kaget.. Aku sudah yakin, bahwa tidak ada yang tahu apa kulakukan selama ini dengan proyek-proyek garapanku.
“huh..kau lupa, aku adalah bagian dari dirimu, Aku tahu setiap detail tindakanmu, karena, Aku sendiri adalah kau!”Kata wajah itu.
“ingat..aku tidak mencuri..aku hanya bermain-main dengan intelektualitas, permainan otakku, sehingga wajar kan..kalau aku mendapat imbalan?” huh..apa tahunya tentang proyek. Proyek adalah ladang uang, halal haram? Nilai
yang absurd! Yang penting proyek lancar, pertanggungjawaban dana disetujui. Dan aku semakin kaya!
“sudahlah, kau jangan mencampuri urusanku, cepat pergi dari sini, aku banyak pekerjaan!”Aku mencoba mengusir wajah itu. Dan wajah itu tertunduk, seperti tidak berani menatapku. Apakah berarti aku telah mematahkannya?
. “ Sebenarnya, aku tidak pernah mau muncul seperti ini, andai saja kau mendengarkanku, yang selalu berbisik setiap kamu melakukan sesuatu. Berarti kau tidak pernah mendengarkanku. Bisa jadi suaraku kalah keras dengan bagian dirimu yang lain, aku terpaksa muncul dihadapanmu sekarang ini. Semakin lama, bagian dirimu yang lain semakin membesar, aku semakin terdesak..hampir-hampir aku tergencet mati. Padahal..kau tahu, kalau aku sampai mati, kau bakal menjelma menjadi iblis…” Pelan sekali wajah itu bersuara.
“Menjadi iblis? Omong kosong apa lagi ini? Aku adalah aku, aku tidak mau hidup miskin! Toh apa yang kulakukan juga dilakukan oleh semua orang dengan porsi yang berbeda-beda!” aku mencoba membela diri.
Huh..benar-benar aneh jalan pikirannya. Aku semakin tidak percaya bahwa dia adalah bagian dari diriku. Aku tidak pernah mempunyai jalan logika seperti dia. Sok suci! Sok peduli! Sok bijaksana! Tapi tunggu!! Dia mengaku bagian yang baik dari diriku?? Apa itu?? Apakah benar-benar ada? Aku semakin pusing dibuatnya. Wajah itu semakin kurang ajar…dia mengetahui jalan pikiranku, dia mempunyai kemampuan analisaku, dia mempunyai tingkat inteletual yang sama denganku. Semua omonganku dapat dipatahkan, bahkan yang bersifat teknis sekalipun..padahal..dikantor, aku terkenal tak terpatahkan!
Apakah benar- benar dia merupakan sisi baikku, Tapi? Apa katanya tadi? Dia hampir tergencet mati? Apakah maksudnya tergencet oleh bagian lain yang jahat dalam diriku? Bagian yang mana lagi? Apakah aku terbuat dari bagian-bagian yang saling berselisih satu sama lain? Ah..omong kosong!!
“Bagaimana? Kau mau menghentikan semua perbuatan jahatmu?” wajah itu kembali bertanya kepadaku
“Menghentikan? Kau pikir mudah?, bisa-bisa aku jatuh miskin. Bahkan bisa jadi aku akan dipecat oleh atasanku karena menghentikan jatah setoran. Kau tahu, uang-uang samar itu, bukan hanya aku yang makan, tapi semuanya! bagaimana nasibku nanti, bagaimana anak istriku? Mau makan apa mereka? Kataku tak mau kalah.
“Bukankah kau masih bisa hidup dengan gaji bersihmu? Atau dengan usaha lain yang lebih halal ? wajah itu tetap bersikeras menyuruhku menghentikan perbuatanku selama ini.
“Ketakutanmu tidak beralasan!, kau takut pada sesuatu yang sudah Tuhan jamin melalui kitab sucinya!, atau jangan-jangan, Tuhanpun telah kau anggap mati? Atau kau mulai menganggap bahwa dirimu sendiri adalah Tuhan!” Aku tercekat dengan kata-katanya yang terakhir.
Tuhan? Sudah berapa lama aku tidak peduli dengan-Nya? Aku menggigil, bagaimanapun bejatnya aku, aku tetap takut dengan namanya mati, dan dari dongeng-dongeng waktu kecil, sering kudengar bahwa Tuhan akan menghukum manusia yang berbuat jahat selama hidup di dunia.
“Tapi bukankah Tuhan maha pengampun? Seberapa besar apapun dosa hambanya? , Besoklah kalau sudah pensiun..aku akan bertobat dan beribadah dengan khusuk dan mulai hidup bersih dengan gaji bersihku!” lagi-lagi otak teknisku bekerja, berusaha mematahkan argumen wajah sisi baikku itu. ..sungguh pintarnya diriku ini!

Wajah itu terdiam..dan..dia menangis!, air matanya menetes pelan-pelan. Menangis? Bagian dari diriku menangis? Sejak kapan aku menangis? Aku tak pernah menangis, selama ini aku selalu tersenyum atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Sesungging senyum sinisku menyeruak diantara bibirku yang penuh beraroma tembakau virginia. Senyum yang mengejek dan seperti merayakan kemenangan atas diskusi malam ini dengan wajah yang mengaku sebagai bagian dari diriku itu.
“Aku tidak menyangka sama sekali, bahkan kepada Tuhanpun..kau berani berspekulasi. Kau merasa bisa memerintah Tuhan..sungguh…kejahatan yang Maha besar! Aku tidak pernah menyangka, kau mendikte Tuhan dengan akalmu yang cuma sekelumit kecil. Padahal..kekuasaan Tuhan tidak pernah bisa tercover penuh dengan akal manusia!!”
Wajahku kembali bersuara, tetapi kali ini lebih mirip suara desahan.
“Sudahlah..aku sudah muak menjadi bagian dari dirimu,kau tidak pernah menganggapku ada. aku akan pergi, percuma selama ini aku menyertaimu. tapi ingat, sekali aku sudah pergi, jangan harap aku akan pernah kembali lagi, jangan salahkan aku kalau besok pagi, ketika kau bangun, kau telah berubah menjadi iblis.”Katanya
“baguslah..cepat pergi!, aku sudah tidak peduli dengan segala nasehat bodohmu, yang sebenarnya adalah manifestasi kemalasan berfikirmu.”kataku. Aku tidak akan mau jatuh miskin, hidup seadanya, meninggalkan tambang emas yang ada di otakku, hanya untuk menuruti omongan bodoh makhluk aneh yang muncul secara tiba-tiba.
“Baiklah..aku pergi…selamat tinggal….” Monitorku kembali bergetar keras, kemudian perlahan-lahan wajah itu menghilang seperti asap. Monitor komputerku kembali dipenuhi angka-angka dari Excel yang sedang kujalankan.
Sial! Sudah jam satu malam, dan laporanku belum juga selesai. Gara-gara makhluk sialan itu kerjaanku jadi tertunda. Aku kembali tenggelam dalam dansa-dansi angka-angka, dalam data-data yang sebagian besar palsu, dalam tarian otakku yang meledak-ledak, penuh dengan kecerdasan, dan juga…tenggelam dalam bayangan kemewahan yang telah kuraih selama ini berkat kelihaianku memutar otakku yang cemerlang ini.
Akhirnya selesai juga…aku bisa istirahat dengan tenang. Aku sudah lupa dengan kejadian aneh tadi. Sedikitpun aku tidak ingat lagi kejadian yang baru berlangsung kurang dari dua jam tadi…..
***
Sebuah ciuman mesra mendarat di pipiku yang membuatku terbangun. Sita, istriku, dengan senyum melebar tahu-tahu sudah duduk di samping ranjang.
“Sudah jam tujuh mas, sana mandi dulu, sudah ku siapkan air hangat. Sarapan dan kopi ada di meja makan.” Suara istriku terdengar sungguh nyaman, sebenarnya, mata ini masih enggan untuk terbangun, tetapi Jam 8.00 pagi aku harus sudah standby. Hari ini saatnya Professional hand over atau serah terima proyek jembatan yang sedang kutangani.
Aku menuju kamar mandi. Sampai kamar mandi, aku mulai merasa aneh. Aku merasa di kepalaku ada sedikit benjolan. Segera kuperhatikan diriku dicermin. Astaga, ada dua buah tanduk kecil dikepalaku, kemudian aku menatap lekat mataku di cermin, mata ini..astaga…mataku berubah semakin sipit dan berwarna merah menyala.. lalu..masih ada lagi.. apa ini, kenapa seolah-olah aku menyeret sesuatu? Kutengok bagian belakang tubuhku. Ada semacam ekor yang memanjang dan ujungnya berbentuk seperti mata anak panah. Pandanganku menjadi gelap, aku tidak ingat apa-apa lagi
**finish**

*cerpen ini merupakan refleksi kekhawatiran saya ketika masuk di lingkaran setan bernama birokrasi



02 Agustus, 2008

sugeng rawuh

Trini trihanggo....25 tahun yang lalu aku lahir di desa ini. Desa yang sejuk, asri, gemah ripah loh jinawi ijo royo-royo. Saking ijonya...adalah hal biasa bila masa kecilku diisi dengan blusukan turut sawah. sambil menenteng senjata khas para sniper burung emprit yaitu plintheng, Atau ketapel dalam bahasa Indonesia yang telah dibakukan.Trini dulunya juga terkenal sebagai kampung gali, dengan pioneernya KANG SURAM yang katanya meninggalnya ditempak lidahnya karena sekujur tubuhnya kebal tembak..tapi itu katanya...gak tahu bener po enggak....lha wong pas kejadian..aku masih dalam kandungan kok.tapi sampai sekarangpun, Trini masih ditakuti oleh kampung-kampung sekitar kalo masalah Gelut . Trini dilewati oleh sungai cukup besar bernama kali denggung, tetapi nama itu berubah menjadi kali dhemit setelah ada kisah gigi backhoe yang semplok setelah mencoba merobohkan pohon serut di bawah jembatan. Yach....sejak itulah..kali denggung, tanpa proses aqiqah dan among-among berubah nama menjadi kali dhemit.Kali denggung...sungai cukup sempit berarus kuat, airnya jernih dan banyak sekali terdapat flora dan fauna khas sungai alami.... Mulai dari ikan uceng, dheleg, wader, kepek, lele, tawes, kotes, ulo banyu, anggang-anggang, urang, yuyu, thungkrug dan beyes, kodhok ijo sampai dengan burung cuk urang, burung entah apa namanya yang berbunyi "sing jeruuuuu...kang...", ada juga kadang-kadang ulo weling dan ulo kobro yang sangat berbisa.Saking kayanya, setiap ada pemancing yang menyempatkan diri mancing di kali denggung, bisa dipastikan, sekepis ikan wader dan kotes pasti didapatkannya. Bahkan pernah, mas Mbogo, tetangga yang punya hobi nangkap Bulus, mendapatkan tiga ekor bulus sekaligus dalam sehari.Tapi itu dulu.......sekarang lain ceritanya....Sejak ada pabrik kecap primasari, trus entah pabrik apa didusun kronggahan termasuk pabrik naptolnya pak wisnu..sungaiku tersayang menjari keruh.....airnya seperti mengandung selaput lembut berbau busuk. Keadaan tersebut diperparah dengan hobi para Rakuser yang menangkap ikan dengan alat-alat mengerikan entah itu setrum listrik, potas, teodan, bahkan nyetrum ikan dari listrik yang diambil langsung dari cagak kentheng di depannya mbah mul. bener - bener kurang ajar!!!!!Makanya, saya sedih membayangkan...besok anak cucu saya bisa melihat ikan wader cuma dari fosil dan fotonya..karena keburu punah di makan mulut-mulut rakus berperut karet itu...Ohya...

itulah desaku yang tercinta, yang anak anak mudanya mulai pinter ber "elu-gua" meski dengan gaya yang kagok. tapi..apapun dan bagaimanapun..i love trini.