10 November, 2008

Bunder Banget Dadi Seser



Saya pernah mendengar, dalam suatu ujian masuk ke sebuah perusahaan, seorang calon karyawan di minta untuk memilih satu diantara bentuk persegi dan bentuk bulat. Entah apa maksudnya, mungkin dari pilihan calon karyawan tersebut, bisa berarti banyak hal bagi Psikolog yang men-tes nya. Tapi entahlah..saya kurang begitu paham apa yang di maksud.

Tetapi kalau seandainya saya yang disuruh memilih, tanpa berpikir panjang saya akan memilih yang bulat. Mau tau alasan saya?? Kalau anda pengen tahu, silahkan teruskan membaca tulisan ini wekekekeke

Bentuk bulat menurut saya merupakan bentuk yang paling sempurna diseluruh jagat raya ini. Bulat menunjukkan konsistensi sekaligus menyimpan misteri.

Kalau anda membangun sebuah gedung yang tinggi, bentuk kolom bulat merupakan bentuk paling sempurna, karena bentuk tersebut mempunya kemampuan menerima tiga gaya pokok sekaligus (momen, geser dan aksial) sama rata ke semua arah. Momen Inersia bentuk bulat mempunyai nilai yang sama ke semua arah, dari sumbu manapun anda meninjau. Hal ini berbeda dengan bentuk-bentuk yang lain.

Kalau anda perhatikan, hampir semua struktur yang diciptakan oleh Allah SWT mempunya bentuk dasar bulat ini. Coba anda perhatikan matahari, planet-planet, bulan, bintang, susunan ion, pohon bambu, pohon pisang, pohon jati dan pohon-pohon yang lain, mempunyai bentuk dasar bulat. Saya sendiri yakin, kalo misalnya pohon bambu berbentuk kotak, pasti tidak akan bisa mencapai ketinggian maksimal.

Selain konsistensi, bulat juga menyimpan misteri. Mungkin anda pernah mendengar rumus luas lingkaran A = π x r². Nilai π untuk pendekatan diambil sebesar 3.14. Tapi tahukan anda? Sampai saat ini, belum ada seorang ahli matematika manapun yang bisa menemukan berapa nilai π sesungguhnya. Ini berarti, semua perhitungan matematis tentang bentuk bulat (luas lingkaran, volume bola, luas permukaan bola,keliling lingkaran), tidak ada yang tepat seratus persen di seluruh dunia ini. Mungkin yang tahu berapa nilai π yang pasti hanya Allah SWT.

Manusia terbaik adalah manusia yang bulat (bukan badannya lho..), adil, proporsional, obyektif, konsisten, tetapi tetap meyakini hal hal misterius yang merupakan ketentuan dari Allah swt.

Sudah bulatkah kita?

09 November, 2008

Melati Untuk Marvel

Ketika itu, hujan agak deras, jadi saya tidak pergi kemana-mana, cukup di rumah saja, leyeh-leyeh, minum segelas kopi panas dan ngobrol dengan istri tercinta sambil menonton TV yang secara paksa di pinjamkan oleh mbak saya (karena saya gak punya tv dan tv mbak saya sudah memenuhi rumah mereka). Waktu itu anak saya sudah tidur nyenyak.

Nah, kebetulan waktu itu saya menonton sinetron yang diputar di SCTV berjudul “Melati untuk Marvel”. Entah bagaimana malam itu saya bersedia menonton sinetron, mungkin karena hawa dingin, jadi males pencet-pencet channel, cukup selimutan dan menonton stasiun yang terpasang ketika saya menyalakan TV (TV pinjaman itu tidak ada remote-nya).

Dalam sinetron tersebut, diceritakan seorang wanita cantik bernama Melati yang sudah mempunyai pacar, seorang pemuda kaya bernama Adit. Tetapi si Adit sangat sibuk menjalankan perusahaan raksasa nya di luar negeri, jadi mereka berdua jarang ketemu. Nah..di Melati ini punya anak buah (Melati juga seorang pimpinan Perusahaan), namanya Marvel, seorang pemuda kocak yang cukup mandiri, tapi tidak begitu kaya. Singkatnya, ada bibit – bibit cinta antara si Melati dan Marvel ini.

Nah..dalam episode yang kebetulan saya tonton itu, suatu pagi, ada berkas penting berisi data-data client dan data barang yang harus dikirim. Berkas tersebut karena kecerobohan Melati, ikut dibuang ke tempat sampah oleh Office Boy. Ketika ke kantor, Melati bingung setengah mati karena berkas tersebut hilang. Kemudian, dengan meminta tolong si Marvell, mereka berdua mengaduk-aduk tong sampah mencari berkas tersebut.

Ketika akhirnya Berkas tersebut ditemukan oleh Marvell, walaupun sudah dalam keadaan lecek, Melati seneng bukan main sampai memeluk Marvel erat, karena data-data kemana barang harus dikirim ketemu dan pekerjaan selanjutnya akan semakin lancar. Dan akhirnya, bibit – bibit cinta diantara mereka semakin tumbuh subur. Romantis banget….

Yang saya tidak habis pikir, kenapa si Melati dan si Marvel harus bersusah payah mengaduk-aduk tong sampah?? Kenapa tidak di print ulang saja?? Atau jangan-jangan, Melati tidak paham windows explorer, atau mungkin Melati kalau meng-save file, langsung di my documents yang belum di pindah ke partisi data, dan drive C di deepfreeze?? Ah….. sepanjang sinetron berlangsung, saya terus memikirkan perilaku tokoh sinetron tersebut..kok kliatannya tampang ok, tapi otaknya kosong???

Kemudian, dalam sinetron tersebut, semua tokoh mempunyai karakter yang hampir sama, kaya, muda, cantik/ganteng..wuiiih..bener-bener dunia impian. Padahal apa perkerjaan mereka tidak jelas diceritakan. Pekerjaan para tokoh dalam sinetron tersebut berkisar dari kafe, restoran, kantor…begituuuu terus. Dan juga pekerjaan utama mereka sepertinya kalau tidak pacaran, ya selingkuh. Saya juga tidak habis pikir, orang-orang yang muda, ganteng/cantik, dengan pekerjaan pokok pacaran dan makan-makan, bisa sesukses itu. Bagaimana caranya ya?? Ada yang bisa bantu saya?

05 November, 2008

Dengan Ringan Nama Tuhan Dipermainkan

gerakan syahwat merdeka bagian ke tiga (habis)

Di tahun 1971-1972, ketika saya jadi penyair tamu di Iowa Writing Program, Universitas Iowa, di benua itu sedang heboh-hebohnya gelombang gerakan perempuan. Kini, 34-an tahun kemudian, arus riaknya sampai ke Indonesia. Kaum feminis Amerika waktu itu sedang gencar-gencarnya mengumumkan pembebasan kaum perempuan, terutama
liberasi kopulasi, kebebasan berkelamin, di koran, majalah, buku dan televisi.

Menyaksikan penampilan para maling hak penggunaan alat kelamin orang lain itu di layar kaca, yang cengengesan dan mringas-mringis seperti Gloria Steinem dan semacamnya, banyak orang mual dan jijik karenanya. Mereka tidak peduli terhadap epidemi penyakit kelamin HIV-AIDS yang meruyak menyebar seantero Amerika Serikat waktu itu, menimpa baik orang laki-laki maupun perempuan, hetero dan homoseksual, akibat kebebasan yang bablas itu.

Di setasiun kereta api bawah tanah New York, seorang laki-laki korban HIV-AIDS menadahkan topi mengemis. Belum pernah saya melihat kerangka manusia berbalut kulit tanpa daging dan lemak sekurus dia itu. Sinar matanya kosong, suaranya parau. Kematian banyak anggota kelompok ini, terutama di kalangan seniman di tahun 1970-an, tulis seorang esais, bagaikan kematian di medan perang Vietnam. Sebuah orkestra simfoni di New York, anggota-anggotanya bergiliran mati saban minggu karena kejangkitan HIV-AIDS dan narkoba, akibat kebebasan bablas itu. Para pembebas kaum perempuan itu tak acuh pada bencana menimpa bangsa karena asyik mendandani penampilan selebriti diri sendiri. Saya sangat heran. Sungguh memuakkan.

Kalimat bersayap mereka adalah, "This is my body. I'll do whatever I like with my body." "Ini tubuhku. Aku akan lakukan apa saja yang aku suka dengan tubuhku ini." Congkaknya luar biasa, seolah-olah tubuh mereka itu ciptaan mereka sendiri, padahal tubuh itu pinjaman kredit mencicil dari Tuhan, Cuma satu tingkat di atas sepeda motor Jepang dan Cina yang diobral di iklan koran-koran.

Mereka tak ada urusan dengan Maha Produser Tubuh itu. Penganjur masyarakat permissif di mana pun juga, tidak suka Tuhan dilibatkan dalam urusan. Percuma bicara tentang moral dengan mereka. Dengan ringan nama Tuhan dipermainkan dalam karya. Situasi kita kini merupakan riak-riak gelombang dari jauh itu, dari abad 20 ke awal abad 21 ini, advokatornya dengan semangat dan stamina mirip anak-anak remaja bertopi beisbol yang selalu meniru membeo apa saja yang berasal dari Amerika Utara itu.

Penutup

Ciri kolektif seluruh komponen Gerakan Syahwat Merdeka ini adalah budaya malu yang telah kikis nyaris habis dari susunan syaraf pusat,dan rohani mereka, dan tak adanya lagi penghormatan terhadap hak penggunaan kelamin orang lain yang disabet-dicopet- dikorupsi dengan entengnya. Tanpa memiliki hak penggunaan kelamin orang lain, maka sesungguhnya Gerakan Syahwat Merdeka adalah maling dan garong genitalia, berserikat engan alkohol, nikotin dan narkoba, menjadi perantara kejahatan, mencecerkan HIV- IDS, prostitusi dan aborsi, bersuluh bulan dan matahari.